Rabu, 26 November 2014

Penanganan Saat Diserang Diare

Diare, penyakit yang sering kita jumpai baik itu di diri kita sendiri, anak, teman, ataupun orang lain. walaupun diare terlihat menjadi suatu penyakit yang "pasaran", namun jangan menganggapnya remeh terutama bila menyerang bayi. Tercatat pada tahun 2012 oleh UNICEF angka kematian bayi mencapai 152.000 orang dan dua pertiganya diakibatkan diare yang berarti sekitar 101.330 bayi.

Penyebab diare kebanyakan disebabkan oleh virus tetapi seringkali juga disebabkan oleh racun dari bakteri. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan. Kondisi cuaca yang tidak stabil, sanitasi tempat pengungsian yang buruk serta kondisi rumah yang masih kotor terkena genangan air, juga sulitnya mendapat air bersih menyebabkan mudahnya terjadi wabah diare setelah banjir. Penyakit diare yang terlihat ringan justru bisa membahayakan jiwa, karena saat tubuh kekurangan cairan, maka semua organ akan mengalami gangguan.

Penanganan pertama yang harus diberikan adalah memberikan cairan oralit dan tablet zinc yang merupakan cairan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare (BAB sering dan encer). Jika tidak tersedia oralit bubuk, oralit dapat dibuat dengan bahan-bahan berikut ini:
  • 200 ml atau segelas seukuran belimbing air matang
  • 2 sendok teh gula pasir
  • 1/2 sendok teh garam halus
Campur semua bahan hingga larut lalu minumkan pada penderita diare dengan ketentuan untuk anak usia bawah 1 tahun diberikan 1 1/2 gelas setelah 3 jam diketahui diare dan 1/2 gelas setelah BAB, untuk usia 1-4 tahun diberikan 3 gelas setelah 3 jam diketahui diare dan 1 gelas setelah BAB, untuk usia 5-12 tahun diberikan 6 gelas setelah 3 jam diketahui diare dan 1 1/2 gelas setelah BAB, untuk Dewasa diberikan 12 gelas setelah 3 jam diketahui diare dan 5 gelas setelah BAB.
diet BRAT (banana, rice, apple sauce, toast) adalah cara umum mengatasi diare pada bayi lebih besar dan anak, penelitian terakhir menunjukkan bahwa mengonsumsi lemak dan serat secara bersamaan akan membuat pup jadi padat, mengurangi frekuensi diare, serta risiko dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Coba berikan yogurt atau havermut dengan ASI atau sedikit susu formula. Yogurt yang mengandung acidophilus memiliki manfaat plus karena bakteri baik ini membantu lancarnya pencernaan.

Jika bayi belum mengonsumsi makanan padat, lanjutkan pemberian ASI atau susu formula. “Lihat rekasi anak setelah diberi yogurt. Namun, jangan beri yogurt jika belum pernah diberikan sebelumnya. Bisa jadi, pencernaannya sensitif terhadap yogurt. Dan bila si kecil muntah, hanya berikan air putih yang dicampur garam dan atau gula. Misalnya oralit atau jus encer” jelas dr.Ayu Pratiwi, Sp.A, MARS dari RS.Bunda, Jakarta.

Pencegahan diare dengan vaksin rotavirus memiliki potensi untuk mengurangi jumlah penderita diare. Saat ini ada dua vaksin berlisensi untuk menghadapi rotavirus. Vaksin rotavirus yang lainnya seperti, Shigella, ETEC, dan Cholera sedang dikembangkan, vaksin ini juga berfungsi untuk mencegah penularan diare.

Karena tangan merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda lain, maka sebelum makan disarankan untuk mencuci tangan dengan sabun. Sebuah hasil studi Cochrane menemukan bahwa dalam gerakan-gerakan sosial yang dilakukan lembaga dan masyarakat untuk membiasakan mencuci tangan menyebabkan penurunan tingkat kejadian yang signifikan pada diare. Oleh karena itu, biasakan mencuci tangan sebelum makan dengan sabun. Lakukan hal yang sama setelah selesai buang air besar. Usahakan meminum air yang sudah direbus hingga mendidih agar semua bakteri penyakit tidak masuk ke dalam tubuh. Segera bersihkan tempat tinggal dari sisa sampah jika terjadi bencana alam. Segera buang tumpukan sampah agar tidak menggunung dan jadi sarang penyakit.


Namun bila diare berlangsung lebih dari 24 jam disertai muntah dan panas, segera bawa ke dokter untuk dilakukan perawatan khusus.

sumber :
id.wikipedia.org
republika.co.id
parenting.co.id


"Setulus Hati Kami Melayani"
RSIA Lembayung Husada

jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Senin, 17 November 2014

Si Kecil Demam ? Inilah Beberapa Penanganan Pertamanya

Banyak orang tua yang masih bingung dan gelisah ketika anak sedang mengalami demam. Namun jangan khawatir, ketahuilah terlebih dahulu penanganan pertama agar si kecil terhindar dari demam yang tinggi. Memang pada bulan Oktober sampai November tercatat sudah lebih dari 25 anak yang terkena penyakit demam yang dirawat di RSIA Lembayung Husada Banjarbaru. jadi perlu diwaspadai si kecil terhadap penyakit "mainstream" ini namun sangat berbahaya bila tidak ditangani cepat.

Berikut penanganan pertamanya :
  1. Berikan kompres air hangat, sangat membantu untuk menurunkan panas demam pada si kecil. Kenapa tidak kompres air dingin. Karena kompres air dingin tidak akan menyerap panas tubuh si kecil dan malah membuat anak tambah menggigil yang sebelumnya sudah menggigil akibat demam. Banyak masyarakat yang salah asumsi terhadap kompres air dingin ini. Namun kompres air hangat malah sebaliknya menyerap panas tubuh anak dan memperlancar sirkulasi darah. Berikan kompres air hangat pada daerah yang banyak pembuluh darahnya seperti kepala, ketiak, dan selangkangan (dr. Tjatur Kuat Sagoro).
  2. Berikan obat penurun panas, seperti paracetamol atau ibuprofen. Jadi sediakan sekarang juga ya obat "emergency" ini untuk jaga-jaga kalau si kecil mengalami demam. Namun tetap perhatikan dosis pemakaian. Banyak kalangan orang tua yang sembarangan memberikan dosis obat penurun panas. Dosis parasetamol yang digunakan untuk anak adalah 10 mg/kg BB/per kali pemberian. Dosis ini tidaklah perlu tepat betul, karena sebenarnya dosis yang masih diperbolehkan adalah 10-15 mg/kgBB/per kali pemberian. Parasetamol dapat diberikan maksimal 50 mg/kg BB dalam sehari (5 kali pemberian) dengan jarak antar pemberian minimal 4 jam. Perlu diingat oleh orangtua, apabila demam berlangsung lebih dari 3 hari sebaiknya bawa anak ke dokter untuk diperiksa.
  3. Selalu amati dan periksa temperatur anak setiap 1-2 jam. Langkah ini sangat perlu diperhatikan agar si anak tidak berada dalam bahaya demam. Bila panas anak mencapai 40°Csegeralah bawa ke dokter.
sumber :
health.detik.com
bidanku.com
kiddiecarecentre.com



"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru

Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Senin, 10 November 2014

Apakah Kualitas Tidur Anda Selama Ini Baik dan Sehat ?

Tidur, ya. Aktivitas alamiah yang tidak bisa Kita tinggalkan setiap harinya. Memperoleh tidur yang berkualitas tentu sangat berpengaruh pada kehidupan kita dalam aspek kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah pada berat badan (Obesitas dikarenakan penurunan kadar leptin (hormon pengurang nafsu makan) 15,5% dan peningkatan kadar Ghrelin (hormon peningkat nafsu makan) yang berasal dari penelitian Universitas Wincosin, Amerika Serikat), kemurungan (tidak bersemangat), masalah pada jantung dan bahkan membuat tubuh anda rentan terkena penyakit. Namun kelebihan tidur juga dapat membuat berbagai dampak buruk bagi kesehatan, terutama meningkatnya resiko kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah hasil dari penelitian Kripke, dkk California, Amerika Serikat. Nah, Lantas berapa lama tidur yang sehat dan berkualitas itu ?

Pada Penelitian diatas angka kematian terendah didapatkan pada wanita dan pria yang mempunyai durasi tidur 7 jam sehari, atau lebih tepatnya antara 6,5-7,4 jam per malam. Jadi jelas bahwa tidur yang baik dan berkualitas itu memiliki lama durasi sekitar 7 jam perharinya. Apabila merasa kurang bisa tidur coba lakukan kegiatan kecil seperti berolahraga sedikit, mandi air hangat, secangkir susu atau teh, atau apapun yang bisa membuat Anda merasa rileks.

sumber :
klikdokter.com
duniafitnes.com
fathirhidayat.wordpress.com


"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru

Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Selasa, 04 November 2014

Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Vagina

Tak jarang seluruh wanita Indonesia mengalami beberapa gangguan pada organ intimnya.
Diantaranya terjadi masalah keputihan, bau tak sedap, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan ketekunan dalam membersihkan dan menjaga kesehatan Vagina. Menjaga kesehatan daerah kewanitaan memang bukanlah perkerjaan yang mudah, harus ada ketekunan dan ketelitian.

Berikut akan Kami bagikan beberapa tips agar terhindar dari masalah pada daerah kewanitaan Anda :
  • Jangan menggunakan sabun dan untuk membersihkan daerah kewanitaan Anda, karena pH sabun belum tentu sama dengan pH vagina dan itu tentu akan merusak keseimbangan pH dan akan menimbulkan beberapa masalah seperti bau tak sedap. Cukup bersihkan dengan air bersih saja.
  • Jika sedang memakai pembalut, gantilah pembalut Anda sesering mungkin setidaknya 2-3 kali sehari.
  • Cucilah daerah kewanitaan dengan arah dari depan ke belakang agar menghindari perpindahan bakteri dari area anus ke area kewanitaan.
  • Gunakan celana longgar atau yang terbuat dari bahan katun agar sirkulasi udara daerah kewanitaan tetap terjaga, dan hindari menggunakan pakaian ketat atau jeans dalam waktu yang lama karena akan menyebabkan udara sekitar vagina menjadi lembab dan akan menimbulkan infeksi serta pertumbuhan bakteri dan jamur.
  • Pangkaslah rambut disekitar vagina agar menghindari kelembaban yang disebabkan rambut berlebih akan menimbulkan bakteri berkembang biak.
  • Bila ada permasalahan di daerah kewanitaan segeralah konsultasi ke dokter agar tidak menimbulkan permasalahan lebih lanjut.
sumber : 
klikdokter.com
nationalgeographic.co.id

"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada




jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru

Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Minggu, 02 November 2014

Siklus Haid yang Memanjang

Pernah kah Anda mengalami atau mendengar istilah siklus haid yang memanjang ? Ya, mungkin salah satu dari Anda yang membaca bacaan ini pernah mendengar atau mengalaminya. Siklus haid yang memanjang atau dikenal dalam istilah kedokteran adalah Oligomenorrhea.

Oligomenorrhea adalah suatu keadaan dimana siklus menstruasi memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Pada kebanyakan kasus Oligomenorrhea, kesehatan tubuh wanita tidak mengalami gangguan dan tingkat kesuburan cukup baik tetapi akan mengalami menstruasi lebih jarang dari biasanya. Namun, jika berhentinya siklus menstruasi ini berlangsung selama lebih dari 3 bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorrhea sekunder.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, dengan lama keluarnya darah haid berlangsung selama 2-8 hari. Tidak semua wanita mengalami siklus menstruasi yang teratur setiap bulannya. Kelainan pada siklus menstruasi dapat berupa polimenorrhea, oligonenorrhea ataupun amenorrhea. Oligomenorrhea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Gangguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus menstruasi normal menjadi memanjang, sehingga menstruasi menjadi lebih jarang terjadi.

Oligomenorrhea sering terjadi pada 3-5 tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. Oligomenorrhea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan variasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium pada awal terjadinya menstruasi pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbaangan hormon dalam tubuh.

Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada Gangguan indung telur, misal : Sindrome Polikistik Ovarium (PCOS), Stress dan depresiSakit kronik, Pasien dengan gangguan makan (seperti anorexia nervosa, bulimia), Penurunan be
Umumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus oligomenorea dapat menyebabkan gangguan kesuburan.
Pemeriksaan ke dokter kandungan harus segera dilakukan ketika oligomenorea sudah berlangsung lebih dari 3 bulan dan mulai menimbulkan gangguan kesuburan.
rat badan berlebihan, Olahraga berlebihan, misal atlit, Adanya tumor yang melepaskan estrogen, Adanya kelainan pada struktur rahim atau serviks yang menghambat pengeluaran darah menstruasi, Penggunaan obat-obatan tertentu.

Sumber :
wikipedia.org
klikdokter.com
"Setulus Hati Kami Melayani"
RSIA Lembayung Husada

jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280