Rabu, 19 Agustus 2015

Ingin Cantik dan Sehat ? Hindari Mengkonsumsi Suplemen Vitamin E

Memiliki kulit cantik dan sehat memang menjadi dambaan semua orang, khususnya oleh kaum hawa untuk menunjang penampilannya. Maka dari itu banyak produk kosmetik dan suplemen dengan kandungan Vitamin E dan Vitamin C agar membuat kulit tampil lebih cantik dan merona. Vitamin E memang memilik sejuta manfaat untuk tubuh kita, antara lain menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, dan melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet. Tapi apa yang terjadi jika tubuh kelebihan vitamin E ?

Batas konsumsi vitamin E yang dianjurkan adalah 8 sampai 10 IU (International Units)- suatu batas
dimana sepertiga orang Amerika menggunakannya. Untuk keuntungan maksimal vitamin E, diperlukan 100 sampai 400 IU setiap harinya. Jadi setidaknya standar mengkonsumsi vitamin E 200 IU perharinya.

Efek samping paling umum akibat kelebihan
vitamin E adalah keluhan alergi seperti kesulitan bernapas, tenggorokan terasa tersumbat, pembengkakan bibir, lidah atau wajah. Beberapa efek samping yang kurang serius meliputi kelelahan, kelemahan, sakit kepala, mual, penglihatan kabur, dan diare. Memang pada studi awal vitamin E juga baik untuk mencegah penyakit jantung. Namun terkait dengan konsumsi suplemen E dosis tinggi dalam jangka ada juga bahayanya seperti diungkapkan Clinical Professor Emeritus of Medicine di University of California, Berkeley School of Public Health, John Swartzberg.

  1. Penyakit Jantung dan Stroke
  2. Pada tahun 2008 dalam Physicians' Health Study II menganalisis 14.000 dokter pria yang memberikan dosis tinggi Vitamin C dan Vitamin E selama delapan tahun. Kedua suplemen tersebut memang bisa mengurangi serangan jantung, stroke atau kematian akibat penyakit kardiovaskular. Namun, Vitamin E ternyata bisa meningkatkan risiko pendarahan saat stroke. Studi ini diikuti analisis studi lain di tahun 2010 yang menemukan suplemen Vitamin meningkatkan pendarahan saat stroke hingga 22 persen.

  3. Kanker Prostat
  4. Studi tahun 2011 yang didanai National Cancer Institute menyebutkan konsumsi Vitamin E bisa mencegah kanker prostat. Riset sebelumnya menyatakan tak ada keuntungan kesehatan maupun dampak buruk mengonsumsinya. Namun, sebuah studi yang memiliki partisipan 35.533 pria selama tiga tahun menunjukkan data mengejutkan. Pria sehat yang mengonsumsi Vitamin E memiliki insiden lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan yang lainnya. Terkait dengan hasil aneka studi di atas ada yang menunjukkan dampak positif dan negatif, Swartzberg menyarankan untuk mengunsumsi Vitamin E yang berasal dari makanan saja.

  5. Hubungan Dengan Umur Panjang
  6. Menurut sebuah studi yang meneliti sekitar setengah juta orang yang mengonsumsi suplemen antioksidan (termasuk di dalamnya Vitamin E, beta karoten, Vitamin C, dan selenium) tidak memengaruhi panjang umur maupun melindungi terhadap penyakit.

  7. Lahir Cacat
  8. Studi telah menunjukkan bahwa konsumsi suplemen Vitamin E lebih dari jumlah normal menyebabkan kerusakan organ bayi yang berkembang dalam rahim. Bayi setelah lahir dapat menderita masalah jantung dan hati yang rusak merupakan salah satu akibat konsumsi vitamin E yang berlebih.

  9. Perdarahan Otak
  10. Konsumsi vitamin E berlebih akan berdampak pada perdarahan otak yang mengakibatkan stroke haemoragik yang menyebabkan gangguan berbicara serta mati rasa pada kaki dan lengan.

Terkait dengan hasil aneka studi di atas ada yang menunjukkan dampak positif dan negatif, Swartzberg menyarankan untuk mengunsumsi Vitamin E yang berasal dari makanan saja. "Tidak ada studi yang menemukan bahaya dari konsumsi Vitamin E berkadar rendah yang ditemukan secara alami pada makanan seperti kacang, biji-bijian, dan sayuran hijau," terang Swartzberg.

Berikut beberapa makanan yang kaya akan vitamin E alami :

  1. Kacang-Kacangan
  2. Hampir semua kacang-kacangan, terutama almond, merupakan sumber yang kaya akan vitamin E. Jika Anda berniat meningkatkan asupan vitamin E, sebaiknya Anda memperbanyak konsumsi kacang almond, hazelnut atau jenis kacang lainnya mulai dari sekarang. Makanan yang akrab di telinga Anda ini bisa diolah dalam berbagai bentuk masakan. Ternyata kacang memiliki kandungan vitamin E sebesar 6,9 miligram pada setiap 100 gram penyajiannya.

  3. Biji Bunga Matahari / Kuwaci
  4. Anda bisa menjadikan biji bunga matahari sebagai makanan kecil atau pemanis pada salad dan sup. Pada 100 gram sajiannya, biji bunga matahari mengandung 36,6 miligram vitamin E.

  5. Paprika atau Cabai Merah Bubuk
  6. Dalam 100 gram cabai merah bubuk atau paprika, terkandung 30 miligram vitamin E.

  7. Daun Kemangi atau Oregano
  8. Oregano atau biasa disebut daun kemangi ternyata memilik kandungan vitamin E yang cukup tinggi. Siapa sangka, daun rempah beraroma wangi ini mengandung 7,38 miligram vitamin E dalam 100 gram penyajian.

  9. Aprikot Kering
  10. aprikot kering mengandung 4,3 mg vitamin E dalam 100 gr penyajiannya dan mengandung banyak serat alami.

  11. Brokoli
  12. Brokoli adalah sayuran hijau yang termasuk dalam tanaman kubis-kubisan. Brokoli memiliki rasa manis dan renyah yang bisa diolah menjadi berbagai macam masakan. Brokoli memiliki kandungan vitamin E sebesar 15 % dari kebutuhan per hari. Brokoli memiliki manfaat yang sangat baik untuk melakukan detoksifikasi tubuh. Konsumsi semangkuk brokoli setiap hari maka Anda sudah memenuhi kebutuhan vitamin E hampir 4 %. Brokoli juga memiliki kemampuan untuk menurunkan lemak jahat dalam tubuh dan menjadi sumber anti oksidan yang sangat penting untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.

  13. Tomat
  14. Tomat adalah salah satu buah yang bisa dijadikan komoditas sayuran. Kandungan gizi tomat banyak mengandung likopen sebagai zat anti oksidan pada tomat. Dalam sebuah penelitian dibuktikan bahwa konsumsi tomat secara rutin mampu meningkatkan kesehatan tulang terutama untuk wanita yang telah mengalami menopause. Tomat bisa dikonsumsi menjadi jus buah, dimakan secara langsung atau dirubah menjadi saus.

  15. Talas
  16. Jangan remehkan tanaman umbi pengganti fungsi kentang yang satu ini, karena talas yang telah dimasak bisa memberikan 2,9 miligram vitamin E pada setiap 100 gram penyajiannya.

  17. Bayam
  18. Bayam menyumbang sebanyak 41.4 mg vitamin E alami untuk tubuh. Bayam dapat dikonsumsi dengan cara diolah menjadi sayur atau makanan lain. Kandungan anti oksidan yang ditemukan dalam bayam adalah flavonoid dan karotenoid. Dua zat ini sangat penting sebagai sumber anti inflamsi dan zat anti oksidan.

  19. Buah dan Minyak Zaitun
  20. Sebanyak 100 gram buah zaitun dalam bentuk acar mengandung 3,81 vitamin E. Buah zaitun mengandung fito nutrisi yang berperan sebagai zat anti oksidan. Zaitun adalah salah satu buah sumber vitamin E yang paling bain dibandingkan dengan jenis buah lain. Bahkan dalam buah zaitun juga ditemukan kandungan seng dan selenium. Minyak zaitun mengandung vitamin E sebesar 18 % dan juga kandungan polifenol alami yang mencegah beberapa jenis kanker. Ketika terjadi masalah stres oksidatif maka sel kanker akan menyerang sel sehat. Dan minyak zaitun mampu mengendalikan proses stres oksidatif sehingga sel kanker tidak bisa tumbuh.
sumber :
http://health.liputan6.com
http://wedaran.com
http://wikivitamin.com
http://halosehat.com
http://merdeka.com
http://magwuzz.com

"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar