Minggu, 09 Agustus 2015

Hindari Minuman "Soft Drink" Sebisa Mungkin !

Sekarang di saat musim kemarau yang panas hampir semua orang menginginkan suatu hal yang bersifat dingin seperti minuman yang dingin dan menyegarkan termasuk minuman bersoda atau biasa disebut Soft Drink. Namun dibalik minuman yang menyegarkan tersebut ternyata tidak baik untuk dikonsumsi setiap hari.


Berikut beberapa hasil penelitian yang menyangkut Soft Drink ini :
  • Salah satu Peneliti di University di Sydney Yaitu Jane Franklin mengatakan,peringatan kepada masyarakat ditingkatkan dalam konsumsi minuman gula. Dia mengimbau kepada masyarakat untuk mengkonsumsi seperlunya saja dan jangan sering-sering meminunya. “Jika Anda haus, minumlah air. Softdrink harus dinikmati tidak berlebihan,” ungkapnya. Ia menambahkan, minum terlalu banyak minuman ringan dapat mempengaruhi kimia otak serta pinggang pada manusia.
  • Penelitian oleh ilmuan swedia ditahun 2012 menyebutkan bahwa minum satu gelas minuman bersoda sudah bisa menimbulkan terkenanya kanker prostat sekitar 40 persen.
  • Para ahli mikrobiologi dari Hollins University mengumumkan hasil penemuannnya dalam International Journal of Food Microbiology. Hasil temuan dari penelitian terhadap minuman bersoda ini adalah 48 % minuman bersoda mengandung bakteri tinja (coliform) atau bakteri e-coli yaitu bakteri yang hidup dan berkembang biak di tinja/fases. Dan bakteri tesebut resist/ tahan terhadap zat antibiotik yang diujikan peneliti.
  • Di Universitas Delhi India pernah diadakan lomba minum pepsi cola, pemenangnya mampu minum 8 kaleng, dan tragisnya sang juara mati ditempat karena di dalam darahnya banyak mengandung CO2, akibatnya darah tidak mandapatkan O2 secara normal.


Sebuah infografis yang menerangkan langkah demi langkah perubahan yang terjadi pada tubuh setelah kita mengasup soft drink, mulai dari 10 menit sampai satu jam kemudian, membuat kaget para penggemar minuman bersoda.  Dalam blog The Renegade Pharmacist, Niraj Naik menggambarkan perubahan yang terjadi tersebut dalam infografis yang sangat mudah dipahami :

10 menit: menyerang gigi
Asam phosphoric akan menyerang enamel gigi, sementara pemanis buatan, seperti aspartam, memasuki sistem. Aspartam mungkin memicu reseptor rasa dan mengelabui tubuh sehingga mengira itu adalah gula yang diproses.

20 menit: mengubah model penyimpanan lemak
Minuman bersoda akan memicu insulin yang mengirimkan sinyal ke tubuh untuk masuk dalam mode penyimpanan lemak. Data dari sejumlah studi melaporkan, konsumsi minuman bersoda yang sering bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Beberapa data juga mengindikasikan bahwa mengonsumsi minuman dengan pemanis buatan meningkatkan risiko sindrom metabolik yang terkait dengan penyakit diabetes dan masalah kardiovaskular.

40 menit: menyebabkan kecanduan
Kombinasi dari kafein dan aspartam akan menghasilkan kecanduan singkat yang sama dengan efek kokain bagi tubuh. Excitotoksin akan dilepaskan dan membuat otak kelelahan karena stimulasi berlebihan pada neuroreseptor, terutama jika minuman ini diminum setiap hari.

60 menit dan setelahnya: membuat lebih lapar dan haus
Tubuh kita mungkin tak akan mudah dipuaskan sehingga kita merasa masih ingin mengonsumsi sesuatu yang manis. Ini membuat kita meneguk soda lagi atau makanan junk food lainnya. Minum soft drink saat sedang haus sebenarnya juga tidak mampu menghidrasi tubuh karena yang dibutuhkan tubuh adalah air.

Menurut Heather Mangieri, juru bicara Academy of Nutrition and dietetics mengatakan efek menengguk minuman manis sangat tergantung pada aktif tidaknya kita pada saat itu dan apakah ia makan atau tidak. "Apa yang terjadi setelah kita minum minuman seperti itu sangat tergantung apakah tubuh perlu energi atau tidak dan apa yang kita lakukan. Jika kita aktif setelah minum soda, kemungkinan terjadinya seperti yang di infografik itu rendah," katanya.

Lalu berikut merupakan beberapa kerugian ketika mengkonsumsi minuman bersoda :

  1. Tidak mengandung nutrisi
  2. Menurut Keri M Gans, konsultan nutrisi dan juru bicara American dietetic Association, minuman soda tidak mengandung nutrisi apa pun kecuali gula dan kalori. Bahkan, diet soda juga tidak memberikan manfaat positif bagi tubuh. Untuk melepas dahaga, lebih baik memilih air putih karena bisa merehidrasi tubuh tanpa menambahkan kalori.


  3. Menyebabkan kegemukan dan diabetes
  4. Soda mengandung sirup jagung fruktosa tinggi, pemanis yang dikaitkan dengan terjadinya kelebihan bobot tubuh. Kebisaan mengonsumsi soda juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Hal itu terjadi karena kandungan gula dalam soda dan pengaruhnya pada hormon tubuh. Penelitian juga menunjukkan, pemanis buatan seperti yang dipakai dalam soda bisa meningkatkan nafsu makan.


  5. Merusak gigi
  6. Saat kita meneguk soda, kandungan gula di dalamnya akan melapisi gigi bersama dengan bakteri di dalam mulut yang kemudian bakal membentuk asam. Baik soda biasa maupun diet soda juga mengandung asam karbolik yang akan merusak enamel gigi, menyebabkan gigi berlubang dan gigi tanggal.


  7. Melemahkan tulang
  8. Sebagian besar minuman soda mengandung fosfor dan kafein. Keduanya dipercaya berkontribusi pada terjadinya osteoporosis alias kerapuhan tulang. Mencampurkan soda dalam susu atau minuman lain juga bisa mengurangi kalsium tulang.


  9. Merusak organ tubuh
  10. Penelitian menunjukkan, kebiasaan mengonsumsi soda terkait dengan penyakit ginjal kronis, sindrom metabolis, dan perlemakan hati.


sumber :
http://www.mediakesehatan.net/
http://doktersehat.com/
http://health.kompas.com/

"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar