Minggu, 14 Juni 2015

Rasa Cemas Berlebih Berdampak Buruk Bagi Kita

Umumnya manusia pasti mengalami kecemasan, entah itu karena masalah asmara, pekerjaan, masa depan, dan lainnya. Namun apa yang terjadi jika terlalu cemas berlebih (Generalized Anxiety Disorder) ? berikut 6 bahaya rasa cemas yang berlebih seperti yang dilansir Boldsky.



  1. Masalah jantung
    Stres dan kecemasan yang berlebihan memiliki dampak buruk pada jantung. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa hal itu dapat meningkatkan risiko serangan jantung sebesar 30 persen. 
  2. Bikin otak menyusut
    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang hidup di bawah stres tinggi memiliki korteks prefrontal lebih kecil. Itu merupakan wilayah otak yang mengontrol emosi.
  3. Gampang sakit 
    Stres atau kecemasan yang berlebihan dapat mengurangi tingkat imunitas. Dan itu bisa menurunkan kemampuan tubuh Anda untuk melawan berbagai penyakit. Stres bisa melemahkan kekebalan tubuh, sehingga Anda sering menderita pilek atau penyakit lainnya.
  4. Menaikkan berat badan
    Stres dan kecemasan berlebihan dapat melepaskan hormon dalam tubuh yang disebut kortisol. Hormon tersebut dapat menurunkan tingkat metabolisme, yang nantinya bisa menyebabkan kenaikan berat badan. 
  5. Penurunan libido Dan infertilitas 
    Stres dan tingkat kecemasan yang tinggi dapat mengurangi gairah seks. Itu juga dapat mempengaruhi tingkat kesuburan pria dan wanita.
  6. Penuaan dini 
    Stres atau kecemasan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini. Kondisi itu bisa menyebabkan sel-sel tubuh menua lebih cepat seperti rambut beruban, kulit keriput, penglihatan lemah dll.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghindari rasa cemas berlebih ini ?  jika kita merasa cemas dan kita didiagnosis sebagai penderita GAD (Generalized Anxiety Disorder), para ahli sudah menyiapkan intervensi agar GAD yang dialami oleh seseorang tidak menjadi lebih parah atau yang sering disebut dengan prevensi sekunder.
  1. Pendekatan Psikoanalisa 
    Satu studi tanpa kontrol menggunakan intervensi psikodinamika yang memfokuskan pada konflik interpersonal dalam kehidupan masa lalu dan masa kini pasien dan mendorong cara yang lebih adaptif untuk berhubungan dengan orang lain pada saat ini, sama dengan para terapis kognitif behavioral mendorong penyelesaian masalah sosial (cf. Hlm. 582).
  2. Pendekatan Behavioral
    Para ahli klinis behavioral menangani kecemasan menyeluruh dengan berbagai cara. Terjadi kesulitan untuk menemukan sebab spesifik kecemasan yang diderita pasien GAD. Kesulitan ini memicu para ahli klinis behavioral untuk memberikan penanganan yang lebih umum, seperti training relaksasi intensif, dengan harapan bahwa belajar untuk rileks ketika merasa tegang seiring mereka menjalani hidup akan mencegah kecemasan berkembang tanpa kendali (Barlow dkk., 1084; Borkevec & Mathews, 1988; Ost, 1987b). Para pasien diajarkan untuk melepaskan ketegangan tingkat rendah, merespon kecemasan yang baru muncul dengan relaksasi daripada dengan kepanikan (Goldfried, 1971; Suinn & Richardson, 1971).
  3. Pendekatan Kognitif
    Stres atau kecemasan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penuaan dini. Kondisi itu bisa menyebabkan sel-sel tubuh menua lebih cepat seperti rambut beruban, kulit keriput, penglihatan lemah dll.
  4. Pendekatan Biologis
    Anxiolitic, seperti jenis yang disebutkan untuk menangani fobia dan gangguan panik, mungkin merupakan penanganan yang paling banyak digunakan bagi pasien GAD. Obat-obatan, terutama benzoniazepin, seperti Valium dan Xanax, juga buspirone, seringkali digunakan karena pervasivitas gangguan. Setelah diminum, obat-obatan tersebut akan bekerja selama beberapa jam dalam berbagai situasi yang dihadapi. Sebuah studi double blind menegaskan bahwa obat-obatan tersebut memberi lebih banyak manfaat bagi para pasien GAD dibanding placebo (Apter & Allen, 1999)
sumber :
kompasiana.com
merdeka.com

"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar