Selasa, 07 April 2015

Mengenal Meningitis

Tepat ditanggal 27 Maret 2015, salah satu komedian terkenal tanah air Olga Syahputra meninggal dunia dikarenakan penyakit meningitis atau radang selaput otak yang merenggutnya. Lantas apa sih meningitis sebenarnya ? Lalu seberapa besar bahaya dari meningitis ? Apa Penyebabnya ?

Meningitis atau radang selaput otak adalah radang pada membran pelindung yang menyelubungi otak dan sumsum tulang belakang, yang secara kesatuan disebut meningen. Radang dapat disebabkan oleh infeksi oleh virusbakteri, atau juga mikroorganisme lain, dan walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat tertentu. Meningitis dikategorikan sebagai penyakit serius yang harus segera mendapatkan penanganan yang dapat menyebabkan kerusakan gerak, pikiran bahkan menyebabkan kematian karena radang yang terjadi di otak dan sumsum tulang belakang.


Penyebab meningitis seringkali disebabkan oleh infeksi oleh mikroorganisme. Sebagian besar infeksi disebabkan oleh virus, dengan bakterifungi, dan protozoa sebagai penyebab paling sering berikutnya. Jenis bakteri penyebab meningitis adalah streptokokus grup B (pada bayi), Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae (pada anak dan orang dewasa). Jenis virus penyebab meningitis adalah  enterovirusvirus Herpes simpleks tipe 2 (dan yang lebih jarang tipe 1), virus Varicella zoster (dikenal sebagai penyebab cacar airdan cacar ular), paromiksovirusHIV, dan LCMV. Meningitis jamur yang paling sering adalah meningitis cryptococcal akibat Cryptococcus neoformans.  Parasit meningitis yang paling sering dijumpai adalah Angiostrongylus cantonensisGnathostoma spinigerumSchistosoma, demikian pula kondisi cysticercosistoxocariasisbaylisascariasisparagonimiasis, dan sejumlah kondisi infeksi dan kondisi tanpa infeksi yang lebih jarang.

Tanda dan gejala penyakit meningitis yang umum dikalangan pasien usia remaja dan dewasa adalah leher kaku dan terasa sakit, terutama ketika anda mencoba untuk menempatkan dagu pada bagian dada. Sedangkan gejala lainnya yang mungkin ditimbulkan adalah demam, kejang, muntah, kepala yang terasa nyeri, hingga hilangnya kesadaran. Sementara itu, anak-anak, orang dewasa dengan orang yang memiliki riwayat medis yang bermasalah mungkin memiliki gejala penyakit meningitis yang berbeda. Pada bayi gejala yang perlihatkan mungkin akan sedikit sulit dikenali, karena umunya mereka belum bisa menunjukan detail ekspresi, hanya saja mungkin bayi menjadi rewel dan tak mau makan, timbulnya ruam yang ketika disentuh akan membuat mereka menangis. Sementara itu, gejala pada anak mirip seperti flu, yakni dapat berupa batuk atau kesulitan saat bernafas. Sedangkan gejala yang akan timbul pada orang dewasa atau orang yang lebih tua dengan orang yang memiliki riwayat medis yang bermasalah mungkin hanya berupa sakit kepala yang disertai dengan demam.

Bakteri pneumokokus memang bisa hidup dan diam di tenggorakan 10 persen orang sehat, baik bayi, balita dan individu dewasa. Apabila daya tahan tubuh rendah, bakteri dalam tenggorokan tersebut masuk ke dalam tubuh, darah dan otak sehingga menyebabkan penyakit meningitis. Hal ini sangat rentan terjadi pada bayi dan anak, karena daya tahan tubuh mereka yang belum kuat.

sumber :
id.wikipedia.org
bidanku.com
health.detik.com

"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar