Minggu, 22 Februari 2015

Inilah Tanda-Tanda dan Penyebab Keguguran

Bagi sebuah keluarga, kehamilan merupakan hal yang sangat membahagiakan. Maka dari itu sudah pasti sang ibu akan menjaga kandungannya sebaik mungkin. Mereka akan selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun mental agar kehamilan mereka berjalan dengan sukses. Namun ada satu yang selalu menjadi kekhawatiran para ibu saat hamil, keguguran. Ya bagaimana tidak, bayangan akan hadirnya buah hati, lucunya bayi mungil sirna sudah ketika keguguran menghampiri. Ditambah lagi oleh rasa sakit, stress, dan bahkan trauma menghantui para ibu hamil yang mengalami keguguran.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh March of Dimes, setidaknya 50% dari jumlah seluruh kehamilan di bumi ini berakhir pada keguguran dan lebih dari 80% kasus keguguran terjadi 12 minggu pertama usia kehamilan. Oleh karena itu, ada baiknya kita ketahui tanda dan penyebab keguguran agar para ibu dapat mengetahui untuk dilakukan pencegahan dini yang diharapkan keguguran tidak terjadi. Berikut penyebab dari keguguran :

  1. Usia: wanita dengan usia yang lebih tua berisiko mengandung bayi dengan kelainan kromosom dan besar kemungkinannya untuk keguguran. Wanita yang hamil saat usia 40 tahun berisiko keguguran dua kali lipat dibanding wanita berusia 20 tahun.
  2. Riwayat keguguran: wanita yang memiliki dua atau lebih riwayat keguguran secara berturut-turut lebih mungkin dibandingkan wanita lain untuk keguguran lagi.
  3. Penyakit kronis: diabetes tidak terkontrol dan kelainan darah tertentu yang diwariskan, gangguan autoimun (seperti sindrom antifosfolipid atau lupus), dan gangguan hormonal (seperti sindrom ovarium polikistik) adalah beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
  4. Masalah rahim atau serviks: memiliki kelainan tertentu pada rahim bawaan, kondisi rahim yang parah (pita jaringan parut), atau leher rahim yang lemah atau tidak normal (dikenal sebagai insufisiensi serviks) adalah peluang untuk keguguran. Hubungan antara fibroid rahim dan keguguran masih kontroversial, namun kebanyakan fibroid tidak menimbulkan masalah.
  5. Riwayat cacat lahir atau masalah genetik: jika Anda, pasangan, atau anggota keluarga Anda memiliki kelainan genetik, pernah diidentifikasi punya masalah genetik pada kehamilan sebelumnya, atau pernah melahirkan anak dengan cacat lahir, Anda akan berisiko lebih tinggi untuk keguguran pada kehamilan selanjutnya.
  6. Infeksi: penelitian telah menunjukkan risiko yang paling tinggi untuk keguguran jika Anda memiliki listeria, gondok, rubella, campak, cytomegalovirus, parvovirus, gonorrhea, HIV, dan infeksi tertentu lainnya.
  7. Merokok, minum alkohol, dan menggunakan narkoba: merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan seperti kokain dan MDMA (ekstasi) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran. Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingginya tingkat mengonsumsi kafein dan peningkatan risiko keguguran.
  8. Obat: terdapat beberapa obat yang jika dikonsumsi dapat meningkatkan risiko keguguran. Penting bagi Anda untuk meminta penjelasan kepada dokter jika diberikan beberapa obat untuk diminum saat hamil. Hal ini juga berlaku untuk obat resep, termasuk obat nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) seperti ibuprofen dan aspirin.
  9. Racun lingkungan: faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang berisiko keguguran adalah racun yang ada di lingkungan. Beberapa bahan kimia seperti formaldehid, benzena, dan etilen oksida, dan dosis besar radiasi atau gas anestesi dianggap berbahaya.
  10. Faktor Paternal: kondisi ayah juga berkontribusi terhadap risiko keguguran. Para peneliti sedang mempelajari sejauh mana sperma dapat rusak oleh racun lingkungan tapi masih memungkinkan untuk membuahi sel telur. Beberapa studi telah menemukan risiko yang lebih besar untuk mengalami keguguran ketika ayah telah terkena merkuri, timbal, dan beberapa bahan kimia industri dan pestisida.
  11. Obesitas: beberapa studi menunjukkan adanya hubungan antara obesitas dan keguguran.
  12. Prosedur Diagnostik: ada kemungkinan kecil terhadap risiko keguguran setelah chorionic villus sampling (diagnosa yang dilakukan pada jaringan plasenta) dan amniosentesis (suatu pemeriksaan diagnostik menggunakan cairan ketuban, untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada janin).
  13. Risiko keguguran juga akan tinggi jika Anda hamil kembali dalam waktu tiga bulan setelah melahirkan.
Dan selanjutnya Tanda-Tanda dari Keguguran :

  1. Perdarahan adalah tanda yang paling umum. Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-bercak yang berlangsung lama sampaiperdarahan hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah. Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek.
  2. Kram atau kejang perut yang rasanya mirip seperti kram perut pada awal datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau kejang juga dapat terjadi di daerah panggul.
  3. Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit juga dapat terjadi di bagian bawah panggul, selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah muncul gejala perdarahan.

sumber :
bidanku.com
seksualitas.net
wolipop.detik.net


"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Kamis, 19 Februari 2015

Inilah Tanda Tubuh Kekurangan Zat Besi

Zat besi adalah suatu zat dalam tubuh manusia yang erat dengan ketersediaan jumlah darah yang diperlukan. Kebutuhan zat besi tergantung kepada jenis kelamin dan umur. Asupan zat besi dibutuhkan kapan saja, dan biasanya sudah tercukupi dengan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang. Dalam kondisi tertentu saja, tubuh membutuhkan asupan lebih banyak baik dari sumber pangan alami maupun suplemen zat besi. Apabila tubuh kekurangan zat besi maka akan terjadi sebagai berikut :

  • Kekurangan zat besi dapat menghambat fungsi motorik pada bayi (aktivitas dan gerak tubuh) dan fungsi kecerdasan.
  • Anemia karena kekurangan zat besi (anemia defisiensi zat besi) saat hamil dapat meningkatkan resiko bayi prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR).
  • Pada orang dewasa kekurangan zat besi membuat cepat lelah, menurunkan tenaga dan produktivitas kerja.
  • Selain itu kekurangan zat besi dapat mengurangi daya ingat, fungsi kecerdasan, dan fungsi mental.
Jadi, bagaimana kita mengetahui apakah kekurangan zat besi atau tidak ? berikut merupakan tanda-tanda kekurangan zat besi yang dapat kita prediksi :
  • Letih dan lesu. Kurang zat besi bisa membuat tubuh jadi letih dan lesu. Jadi jika merasa sering lesu meski sudah beristirahat cukup, coba perbanyak makanan kaya akan zat besi.
  • Perubahan suasana hati. Suasana hati yang mudah berubah atau terlalu sensitif adalah tanda lain dari tubuh yang kekurangan zat besi. Jika dibiarkan, depresi bisa menyerang.
  • Napas pendek. Padahal cuma naik belasan anak tangga, napas sudah terengah-engah. Merasakan hal serupa? Jika iya, kemungkinan besar tubuh memang kekurangan zat besi.
  • Kuku rapuh. Penyebab kuku rapuh adalah penggunaan cat kuku yang terus menerus. Namun selain itu, kuku rapuh juga bisa dipicu dari tubuh yang kekurangan zat besi.
  • Kulit pucat. Tanda berikutnya bahwa tubuh kekurangan zat besi adalah kulit yang pucat. Sebab kurangnya suplai darah membuat hemoglobin menurun, kulit pun berubah pucat.
  • Rambut rontok. Rambut, sama seperti organ tubuh penting lainnya, perlu nutrisi berupa zat besi agar tetap kuat dan sehat. Jika kekurangan zat besi, rambut akhirnya jadi rontok.
  • Menopause dini. Wanita yang memasuki masa pre-menopause bisa terkena menopause lebih cepat jika tidak menjaga asupan zat besi. Sebab zat besi juga memengaruhi fungsi hormon pada wanita
  • Kurang darah. Pendarahan hebat saat menstruasi atau donor darah dalam waktu tertentu mungkin bisa dibilang sebagai penyebab kurang zat besi. Jadi jika sering pusing saat menstruasi, mungkin tubuh memang kekurangan zat besi.
  • Kaki gemetaran. Apa hubungannya gejala kaki gemetaran dengan zat besi? Ternyata kurang zat besi membuat aliran darah menjadi tidak lancar, termasuk daerah kaki sehingga membuatnya sering kaku dan gemetaran.
  • Ngemil. Kebanyakan tanda tubuh kekurangan zat besi berupa ngemil ditemukan pada anak-anak. Bahkan bukan cuma makanan saja yang dimakan. Wanita pun juga bisa mengalami kondisi serupa.
Lalu, bagaimana kita mencegah dan mengobati apabila terjadi kekurangan zat besi ? berikut beberapa caranya.

  • Sereal gandum, daging, unggas dan ikan merupakan sumber zat besi yang baik.
  • Hati merupakan sumber makanan yang kaya akan zat besi, tetapi wanita hamil harus menghindari mengonsumsi hati karena kandungan vitamin A-nya sangat tinggi.
  • Pilih makanan yang diperkaya zat besi seperti sereal dan roti.
  • Vegetarian yang tidak memakan seluruh daging hewan mungkin memerlukan sumber zat besi dua kali lipat dibandingkan non-vegetarian. Sumber makanan yang baik untuk vegetarian antara lain sayuran berdaun hijau tua seperti brokoli, aprikot kering, kismis, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal yang diperkaya zat besi, roti dan pasta.
  • Vitamin C meningkatkan penyerapan zat besi. Vitamin C dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran berwarna terang.
  • Kurangi konsumsi teh dan kopi, terutama saat menjelang waktu makan, karena tanin dalam teh dan kopi akan mengikat dan mengganggu penyerapan zat besi.
sumber :
merdeka.com
medikus.com
id.wikipedia.org


"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Minggu, 08 Februari 2015

10 Gejala Kanker Yang Dianggap Remeh

Kita semua tahu bahwa kanker merupakan penyakit yang paling mematikan di dunia. Kanker atau tumor ganas merupakan tumor sel tidak berkapsul sehingga sulit mendeteksi penyebaran 'daerah yang

tidak sehat'. Berbeda dengan tumor jinak yang memiliki sel berkapsul sehingga mudah dalam pengangkatannya jelas Prof. DR. Dr. Soehartati Gondhowiardjo, Dp. Rad (K) Onk. Rad.

Cancer Research UK mengungkap 10 gejala remeh yang berkaitan dengan kanker dan seringkali diabaikan oleh banyak orang. Penelitian berharap agar beberapa gejala kunci ini bisa diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka bisa memeriksakan diri sedini mungkin. Berikut beberapa gejala kanker yang harus diwaspadai :

  1. Batuk yang tak kunjung sembuh bisa menjadi gejala kanker paru-paru.
  2. Munculnya bercak hitam yang semakin membesar dan tak wajar bisa jadi pertanda kanker kulit.
  3. Perubahan pada kebiasaan buang air besar atau gangguan pada pencernaan bisa menjadi pertanda adanya kanker usus besar.
  4. Luka yang tak kunjung sembuh. Jika ini terjadi pada daerah mulut bisa menjadi gejala munculnya kanker mulut.
  5. Kesulitan menelan makanan bisa menjadi gejala kanker kerongkongan.
  6. Penurunan berat badan secara drastis tanpa penjelasan apapun bisa menjadi gejala beberapa jenis kanker. Secara umum pasien kanker biasanya menunjukkan tanda-tanda ini.
  7. Perubahan pada kebiasaan buang air kecil bisa menjadi gejala kanker kandung kemih atau kanker prostat pada pria.
  8. Munculnya benjolan. Benjolan bisa menjadi tanda dari berbagai jenis kanker dan penyakit.
  9. Rasa sakit yang terus ada dan tak diketahui sebabnya. Ini bisa menjadi tanda berbagai jenis kanker, bergantung pada bagian mana Anda merasakan sakit.
  10. Pendarahan. Jika pendarahan terjadi pada anus atau organ pribadi, ini bisa menandakan gejala kanker serviks dan kanker usus besar.
Tanda-tanda ini tidak serta merta menandakan kanker, namun, bila terjadi terus menerus, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter Anda segera. Banyak orang yang mengira gejala ini disebabkan oleh penyakit ringan dan merupakan tanda dari penuaan. Jika Anda sering mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri. Lebih cepat terdiagnosis, lebih tinggi juga kemungkinan untuk sembuh dan bertahan hidup. Gejala di atas bisa jadi menunjukkan adanya penyakit lain, namun tak ada salahnya langsung memeriksakan diri untuk mengetahui dengan lebih pasti.

sumber :
merdeka.com
parkwaycancercentre.com
health.liputan6.com


"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada



jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Minggu, 01 Februari 2015

Ciri Hormon Tidak Seimbang Dan Cara Menyeimbangkan

Masalah kesehatan lain yang sering diabaikan adalah ketidak seimbangan hormon. Banyak orang yang belum tahu betul apa fungsi hormon sehingga mengabaikannya. “Hormon” istilah berasal dari kata Yunani “hormao” yang berarti menggairahkan atau membangkitkan. Hal ini mencerminkan peran hormon yang bertindak sebagai katalis untuk perubahan kimia lainnya pada tingkat sel yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan energi.

Tubuh kita memproduksi berbagai macam hormon yang mengatur segala proses yang terjadi dalam tubuh, mulai dari kebiasaan tidur, cara berpikir, stres, berat badan, dan lainnya. Hormon yang tak seimbang bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mental. Bagi wanita, masalah hormon setiap bulan sebelum menstruasi bisa mempengaruhi kesehatan kulit dan kebugaran.

Jadi, bagaimana sih cara mengetahui hormon kita seimbang atau tidak ? Simak beberapa ciri hormon tidak seimbang.
  1. Hot flashes
    Hot flashes adalah gejala menopause yang ditandai dengan rasa panas di tubuh selama dua sampai 30 menit. Wajah menjadi merah dan panas jika disentuh. Hal tersebut diakibatkan perubahan hormon, sehingga pembuluh darah melebar serta denyut jantung meningkat.
  2. Berat badan naik mendadak
    Jika Anda tidak makan banyak dan berolahraga secara teratur, namun berat badan Anda bertambah, hal itu bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon.
  3. Haid tidak teratur
    Siklus menstruasi tergantung pada perubahan bulanan dalam hormon wanita. Jadi, jika ada perubahan hormon dalam tubuh, maka menstruasi Anda akan menjadi tidak menentu. Anda mungkin terlambat haid atau bahkan mengalami pendarahan berat akibat hiperaktivitas hormon.
  4. Berkeringat
    Hormon berperan untuk membuat Anda merasa sangat panas. Ketika hormon mulai berubah, Anda akan berkeringat lebih banyak dan merasa lelah.  
  5. Mudah marah
    Saat hormon mulai tidak seimbang, Anda bisa menjadi mudah marah dan depresi.
  6. Libido seksual rendah
    Hormon yang tidak seimbang jelas mempengaruhi libido Anda. Jika gairah seksual Anda menurun tidak seperti biasanya, bisa jadi hormon Anda sedang kacau. 
  7. Infertilitas
    Jika Anda mencoba untuk hamil selama beberapa waktu namun belum mendapat momongan, maka Anda harus menyelidiki apakah Anda menderita ketidakseimbangan hormon.
  8. Rambut rontok
    Salah satu terjadinya pertumbuhan rambut disebabkan oleh hormon. Jika Anda memiliki kadar hormon yang tinggi, pertumbuhan rambut Anda akan cepat dan tebal. Tetapi selama hormon tidak seimbang,Anda mungkin kehilangan banyak rambut.
  9. Kekeringan vagina
    Biasanya permukaan vagina Anda tetap basah dan terlebih pada masa subur Anda. Tetapi jika Anda tiba-tiba menyadari bahwa vagina kering dan gatal, bisa jadi karena pengaruh rendahnya tingkat hormon.
  10. Ceroboh
    Ketika mengalami gangguan hormon, memori aktif di otak Anda akan gagal. Karenanya Anda menjadi pelupa dan ceroboh.
 Dan bagaimana cara menyeimbangkan hormon tersebut ? Simak tips berikut.
  1. Tidur
    Tidur adalah saat perbaikan tubuh. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk menyeimbangkan hormon. Tanpa cukup tidur, tubuh kita akan menciptakan banyak masalah termasuk mengganggu sistem endokrin. Semua ahli merekomendasikan untuk tidur selama tujuh sampai sembilan jam sehari.
  2. Kurangi Stress
    Ketika tingkat stres naik, tubuh kita akan mengalami peningkatan denyut jantung dan adrenalin. Hal ini mengakibatkan hormon kortisol yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal menjadi berlebihan. Dalam sebuah artikel yang ditulis Elizabeth Scott, MD, kelebihan kortisol dalam jangka panjang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, ketidakseimbangan tiroid, kehilangan kepadatan tulang, hiperglikemia, berat badan, dan banyak lainnya. Pelajari cara untuk mengatasi stres, mungkin dengan teknik bernapas untuk memungkinkan tubuh Anda untuk rileks beberapa saat.
  3. Olahraga
    Olahraga teratur akan membantu tidur lebih nyenyak di malam hari. Pastikan untuk selalu olahraga agar hormon tetap seimbang.
  4. Diet Sehat
    Ketika hormon tidak seimbang, yang terbaik dilakukan adalah diet. Hindari makanan yang dapat membangun malapetaka pada sistem endokrin. Makanan berserat dan berlemak alami sangat penting, seperti avokad, sayuran hijau, ubi jalar, dan blueberry.
  5. Kurangi Kopi
    Kafein merupakan stimulan hormon. Jadi, lebih baik mengurangi asupan kafein sebanyak mungkin.
  6. Perbanyak vitamin D
    Vitamin D sangat beepengaruh pada hormon. Jika Anda tidak dapat mendapat sinar matahari secara alami, pastikan konsumsi vitamin D dan suplemen B12 bila perlu.
  7. Suplemen atau vitamin
    Multivitamin hanyalah salah satu dari beberapa cara untuk menyeimbangkan hormon. Pada kenyataannya, kehidupan kita akan lebih baik jika Anda menyeimbangkan hormon secara alami.

Sumber :
www.vemale.com
www.merdeka.com
health.liputan6.com
kamuskesehatan.com

"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280