Rabu, 10 Desember 2014

Mari Tingkatkan Kesadaran Akan HIV/AIDS


HIV/AIDS ? Siapa yang tidak kenal terhadap penyakit yang paling mematikan yang sampai sekarang belum ada obat maupun vaksin yang mampu secara penuh menyembuhkan HIV/AIDS ini. Walaupun ada obat yang dikenal antiretroviral (ARV/ART) namun ARV mengurangi viral load, yaitu jumlah HIV dalam aliran darah kita. Kalau viral load kita lebih rendah, kita tetap sehat lebih lama. Kita juga kurang mungkin menularkan HIV pada orang lain. Viral load beberapa orang menjadi begitu rendah sehingga tidak dapat diukur oleh tes viral load; viral loadnya disebut ‘tidak terdeteksi’. Ini bukan berarti virus hilang, dan tidak berarti orang tersebut ‘sembuh’.

Siklus hidup HIV/AID yaitu Virus bebas beredar dalam aliran darah, HIV mengikatkan diri pada sel, HIV menembus sel dan mengosongkan isinya dalam sel. Kode genetik HIV diubah dari bentuk RNA menjadi bentuk DNA dengan bantuan oleh enzim reverse transcriptase, DNA HIV dipadukan dengan DNA sel dengan bantuan oleh enzim integrase. Dengan pemaduan ini, sel tersebut menjadi terinfeksi HIV. Waktu sel yang terinfeksi menggandakan diri, DNA HIV diaktifkan, dan membuat bahan baku untuk virus baru. Semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat virus baru dikumpulkan. Virus yang belum matang mendesak ke luar sel yang terinfeksi dengan proses yang disebut ‘budding (tonjolan)’. Jutaan virus yang belum matang dilepas dari sel yang terinfeksi. Virus baru menjadi matang: bahan baku dipotong oleh enzim protease dan dirakit menjadi virus yang siap bekerja


Berdasarkan estimasi dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional tahun 2009, di Provinsi Kalimantan Selatan terdapat 946 ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS),  sedangkan dari tahun 2002 sampai dengan September 2014 di Kalimantan Selatan sudah ditemukan  dan dilaporkan kasus HIV dan AIDS sebesar 947 atau 100,1 persen.  Dari bulan Juli sampai dengan September 2014, jumlah kasus HIV baru yang ditemukan dan dilaporkan adalah sebanyak 21 kasus. Berdasarkan faktor  resiko penularan, persentase faktor resiko HIV tertinggi adalah Hubungan Seks Tidak Aman (21 Kasus atau 100 Persen). Dari bulan Juli sampai dengan September 2014,  jumlah kasus AIDS baru yang ditemukan dan dilaporkan adalah sebanyak 33 kasus. Berdasarkan faktor   resiko  penularan,  persentase  faktor   resiko  AIDS tertinggi   adalah Hubungan Seks Tidak Aman (31 Kasus atau 93, 9 Persen), di ikuti oleh Perinatal dan Penasun (masing-masing 1 kasus atau 3,0 persen). (Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan III 2014 Kalimantan Selatan, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan).

Berdasarkan data di atas dapat dilihat angka kejadian HIV/AIDS terjadi akibat hubungan seks tidak aman. Lalu apa yang harus kita tindak lanjuti ? Ya, tentu saja kesadaran diri akan seks yang aman untuk menghindari HIV/AIDS yang sangat mematikan ini. Jadi mulai sekarang hindarilah seks bebas, untuk pasutri selalu gunakan kondom, dan yang paling penting selalu jaga imunitas tubuh kita karena HIV/AIDS menyerang daya tahan tubuh kita terlebih dahulu sebelum merambat ke anggota tubuh lainnya agar virus dapat secara bebas menularkan mutasinya. Waw, sangat mengerikan !.

sumber :
Laporan dinkesprov Kal-Sel
spiritia.or.id 
pekanbaru.co 


"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada



jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru

Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar