Jumat, 21 Juni 2013

KEBERHASILAN LAKTASI

 
MENCAPAI KEBERHASILAN LAKTASI

ASI memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi dan merupakan makanan yang ideal untuk sistem pencernaan bayi yang sedang berkembang. Selain itu ASI memberikan proteksi terhadap beberapa penyakit infeksi tertentu yang berpotensi menyerang bayi pada minggu-minggu pertama kehidupannya. Laktasi sebenarnya bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali normal dan ukuran uterus juga akan cepat kembali ke ukuran normal. Berlawanan dengan anggapan banyak orang, sebenarnya ukuran payudara tidak ada hubungannya dengan jumlah ASI yang dihasilkannya. Ukuran payudara ditentukan oleh banyaknya jaringan lemak yang mengelilingi kelenjar payudara, bukan oleh jumlah kelenjar payudara itu sendiri. Oleh sebab itu, seorang ibu selalu dapat menghasilkan cukup ASI tanpa harus memiliki payudara besar. Produksi ASI dipengaruhi oleh isapan bayi. Semakin sering bayi mengisap payudara, semakin banyak pula ASI yang diproduksi. Fenomena ini menunjukkan bahwa produksi ASI selalu mencukupi bahkan untuk anak kembar sekalipun. Frekuensi isapan bayi dan menyusui di malam hari merupakan stimulan yang kuat untuk meningkatkan produksi ASI. Setiap ibu menyusui harus ingat bahwa makanan apapun yang dikonsumsinya akan dikonsumsi pula oleh bayinya melalui ASI. Untuk itu, konsumsi minuman yang berkafein dan beralkohol harus dibatasi atau dihindari. Semua obat yang akan dikonsumsi (apalagi obat tanpa resep dokter) harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Selain itu, ibu yang menyusui harus berhenti merokok. Diet seimbang dan minum cukup air turut menjamin keamanan ASI untuk diberikan kepada bayi. Keberhasilan laktasi tergantung dari cara ibu menyusui. Penting bagi ibu untuk memilih posisi menyusui yang nyaman bagi dirinya dan anaknya. Pastikan punggung ibu tersangga dengan baik. bayi harus menghadap ke payudara ibu tanpa harus memutar kepalanya. Mulut bayi harus mencakup puting susu (papilla mamae) dan areola mamae. Jika bayi berhenti menyusu dari salah satu payudara setelah 10-20 menit, hentikan dulu dan perhatikan apakah ia perlu disendawakan. Lalu susui kembali dari payudara lainnya. bayi biasanya disusui sebanyak 10 hingga 12 kali sehari.

Manajemen ASI pada Ibu Bekerja
Banyak wanita masa kini yang berhasil dalam pekerjaan/karir dan pemberian ASI. Ada beberapa ibu yang menyusui bayinya saat jam istirahat. Atau, bila tidak memungkinkan, ibu bisa memompa ASI lalu menyimpannya dalam botol susu dan dimasukkan ke dalam lemari es atau freezer untuk diberikan pada bayi dalam waktu 24 jam guna mengurangi risiko terkontaminasi. Pada botol, tempelkan label berisi tanggal dan jam ASI tersebut diperoleh agar tidak digunakan melebihi batas kadaluarsa. Jika ASI dibekukan, pada saat hendak digunakan, jangan dicairkan dengan dipanaskan langsung di atas kompor atau microwave karena suhu yang panas akan menghancurkan zat pelindung dalam susu dan dapat menimbulkan titik panas yang bisa melukai lidah bayi. Sebaiknya, taruh botol berisi ASI beku tersebut ke dalam mangkuk berisi air panas, biarkan hingga mencair dan mencapai suhu kamar, baru diberikan kepada bayi.

Kebutuhan Dasar Nutrisi
Setelah melahirkan, banyak ibu yang mengurangi porsi makan mereka untuk menurunkan berat badan yang berlebihan. Penurunan berat badan sebesar 1 kg perbulan dianggap sudah cukup, karena berat badan yang turun berlebihan dalam waktu singkat akan menurunkan produksi ASI pula. Walaupun begitu, diet ketat sangat tidak dianjurkan, khususnya bagi ibu menyusui, karena dapat mengakibatkan penurunan kuantitas (jumlah) ASI. Oleh karena itu, sebagai alternatifnya, anjurkan mereka untuk mengkonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang, rendah lemak, tinggi kalsium, tinggi vitamin dan zat mineral lainnya yang berasal dari berbagai macam buah, biji-bijian, dan sayuran. penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi minuman beralkohol lebih dari 2 kali sehari dan merokok akan menyebabkan rendahnya produksi ASI. Menyusui merupakan cara terbaik untuk mengurangi kelebihan lemak yang menumpuk selama kehamilan. Untuk memproduksi ASI dalam satu hari tubuh membutuhkan energi sekitar 750 kalori per hari. Jadi, jumlah makanan yang dikonsumsi ibu menyusui haruslah seimbang dengan jumlah energi yang dikeluarkan. Diet yang dianjurkan bagi ibu menyusui yaitu makanan rendah lemak kurang lebih 1800 kkal perhari, terdiri dari daging tanpa lemak, produk susu rendah lemak, sayuran, biji-bijian, dan buah segar. Jadwal makan terdiri dari makanan utama sebanyak 3 kali sehari diselingi 2 kali konsumsi cemilan. Pada ibu yang vegetarian perlu dipertimbangkan pemberian suplemen yang mengandung vitmin B12, zat besi dan kalsium.

Sumber : Buku MIMS Bidan Indonesia Edisi II 2012

"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada
Jln. A. Yani KM. 36 Simpang Empat Banjarbaru
Telp: (0511) 4777115/ 4774982 Fax; (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar