Minggu, 08 Maret 2015

Perbedaan Serangan Jantung dan Nyeri Dada

Pada artikel sebelumnya yang membahas mengenai penyebab nyeri dada yang tidak mesti merupakan serangan jantung, kali ini akan membahas perbedaan yang khas antara serangan jantung dan nyeri dada. Semua orang pasti sangat khawatir apabila mengalami nyeri dada. Bagaimana tidak, penyakit jantung mendapat nominasi "top 10" penyakit mematikan di dunia menurut tentu membuat orang khawatir. Tak heran bila seseorang mengalami nyeri dada terbenak dalam pikirannya ini merupakan penyakit jantung.

Dokter Rob Lamberts seperti dilansir housecalldoctor, mengatakan orang perlu membedakan kapan nyeri dada itu serius karena serangan jantung atau penyakit lain. Untuk gejala serangan jantung, kata yang tepat sebenarnya bukan nyeri dada tetapi sensasi di dada. Sensasi ini terasa tidak enak seperti perasaan berat saat bernapas, perasaan dingin di dada atau sesak napas.  Menurutnya hampir sepertiga pasien serangan jantung tidak merasakan nyeri dada. Tapi gejala sebenarnya sudah dirasakan jauh sebelumnya yakni nyeri yang hilang timbul dalam 5 menit atau tidak menetap dan seringnya diabaikan banyak orang. Nyeri dada yang timbul tenggalam itu biasanya berlangsung singkat, tidak sampai 20 menit.

Lalu apa perbedaan mencolok nyeri dada dan serangan jantung ?

Gejala yang khas pada serangan jantung (angina) adalah:
  1. Dada sesak, berat atau seperti diperas. Kondisi ini digambarkan banyak penderitanya seperti membawa beban yang berat di dada atau seperti dada diikat ketat. Sensasi ini biasanya terasa di sisi kiri dada atas. Tetapi kadang juga sulit menentukan lokasi yang tepat
  2. Sesak napas
  3. Berkeringat, mual dan merasa cemas
  4. Rasa sakit di leher, lengan kiri dan rahang, di belakang perut, salah satu bahu atau di kedua bahu.
  5. Merasa lemah dan denyut jantung cepat atau tidak teratur.
Kondisi itu bisa muncul walau orang sedang istirahat. Gejala itu juga bisa timbul saat sedang atau sehabis olahraga, stres atau sehabis makan besar yang hanya ada satu jalan segera bawa ke unit darurat rumah sakit terdekat.

Nyeri dada yang bukan serangan jantung adalah :

  1. Acid Reflux. Penyakit Gastroesophageal reflux (GERD), atau asam refluks, adalah penyebab paling umum dari nyeri dada. GERD adalah penyakit pencernaan kronis dimana asam lambung berjalan ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri yang kemudian disertai dengan rasa mulas.
  2. Kelainan Kulit. Nyeri daerah dada dapat disebabkan sebatas kelainan kulit dada. Infeksi pada kulit, jerawat, atau bisul dapat menimbulkan rasa nyeri. Kelainan kulit lainnya dengan gejala utama nyeri adalah penyakit herpes. Jenis herpes tertentu menyerang kulit dan hanya pada satu sisi saja (sisi kiri saja atau sisi kanan saja). Biasanya nyeri akibat kelainan kulit memiliki sensasi tajam, seperti ditusuk-tusuk. Letak nyeri akan mudah ditunjuk oleh satu jari dan biasanya tampak adanya kelainan pada kulit yang mudah ditemukan.
  3. Memar Tulang. Memar tulang atau dalam bahasa medis disebut kontusio tulang juga merupakan penyebab tersering nyeri dada. Memar tulang umumnya terjadi akibat terkena pukulan atau trauma langsung pada dinding dada. Tulang yang sering mengalami memar di dada ialah tulang rusuk. Sifat nyeri yang disebabkan oleh tulang mirip dengan nyeri karena otot. Nyeri akan terasa bertambah saat bagian memar tersebut ditekan.
  4. Depresi mampu menyebabkan dada Anda terasa nyeri namun tidak terkait dengan penyakit jantung. Selain depresi, rasa cemas dan stres juga bisa membuat Anda merasa nyeri.
  5. Otot Dada Menegang. Tanpa Anda sadari ketika Anda menarik beban yang berat, otot dada Anda dapat tertarik. Hal ini mampu menyebabkan rasa ketidaknyamanan dan nyeri di dada.
  6. Penyakit Paru-Paru. Hampir semua penyakit pada paru-paru, seperti TBC, radang paru, bronkitis, memar paru, tumor paru, dapat menimbulkan gejala nyeri dada. Nyeri biasanya bersifat tumpul dan tidak terlokalisasi, seperti halnya nyeri akibat jantung. Namun, nyeri akibat paru-paru tidak diiringi gejala simpatis (berkeringat dingin, laju jantung cepat, mual, muntah). Umumnya nyeri dada akibat paru-paru tidak berdiri sendiri, melainkan bersama gejala penyakit paru-paru lainnya, seperti batuk, demam, dan sesak napas.
  7. Direksi Aorta. Diseksi aorta juga merupakan kondisi khusus dengan karaktersitik nyeri yang mirip dengan nyeri akibat jantung. Aorta sebenarnya adalah bagian dari jantung yang merupakan pembuluh darah besar yang berfungsi menyaluran darah keluar dari jantung. Diseksi aorta ialah adanya robekan pada aorta dan ancaman terputusnya pembuluh darah aorta. Keadaan ini dapat diakibatkan benturan dari luar, tekanan darah yang sangat tinggi, atau kondisi dimana dinding pembuluh darah aorta orang tersebut tipis. Ciri khas nyeri dada akibat diseksi aorta ialah sensasi nyeri yang sangat berat, seperti teriris pisau. Nyeri biasanya dirasakan pada dada kiri bagian atas. Orang yang mengalami diseksi aorta akan tampak lemas, berdebar-debar, berkeringat dingin, gelisah, hingga pingsan. Bila diukur, tekanan darah akan turun. Untuk menegakkan diagnosis diseksi aorta harus dilakukan foto radiologi dada.
  8. Penyakit Pada Payudara. Pada wanita terdapat organ payudara pada dada. Organ payudara tak jarang menjadi sumber dari rasa nyeri di dada. Pada beberapa wanita, bila sedang menstruasi payudara akan terasa sakit hingga ke dalam dada. Sejumlah penyakit lain pada payudara, seperti infeksi, sumbatan saluran susu, tumor dapat menyebabkan nyeri hingga ke dada. Namun, biasanya nyeri hanya terlokalisasi di sekitar parudara yang dengan penekanan akan terasa lebih sakit.

sumber :
health.detik.com
health.kompas.com

"Setulus Hati Kami Melayani" 
RSIA Lembayung Husada


jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar