Senin, 24 Juni 2013

PERAWATAN GIGI BAYI

Perawatan Gigi Bayi
Pertumbuhan Gigi

Pada usia antara 6-10 bulan, bayi mulai memiliki gigi pertamanya, biasanya gigi insisivus sentral kiri atau kanan pada mandibula (rahang bawah), yang diikuti dengan erupsi insisivus senrtal di sebelahnya. Pada saat mulai tumbuh gigi, bayi adakalanya mengalami gejala-gejala seperti Demam (38-39 derajat celcius), pembengkakan gusi, hipersalivasi, diare (tidak lebih dari 4 kali per hari), kadang-kadang timbul kemerahan dan nyeri pada kulit dagu di dekat gigi yang sedang tumbuh. Bila timbul gejala-gejala di atas, dapat dilakukan tindakan penanganan sebagai brikut : 1) Berikan parasetamol untuk membantu meredakan nyeri dan demam. 2) Oleskan gel khusus pada gusi yang bengkak atau nyeri. 3) Berikan mainan khusus untuk di gigit-gigit oleh bayi sehingga mengurangi rasa tidak nyaman pada gigi dan gusinya. Atau bila tidak tersedia, berikan pisang yang dibekukan di lemari es terlebih dahulu. 4) Anjurkan ibu untuk membawa si kecil ke dokter bila mengalami demam tinggi, muntah-muntah, atau timbul ruam kulit.

Pencegahan Karies Gigi Akibat Konsumsi Gula

Masalah gigi yang paling banyak dijumpai pada bayi yaitu karies gigi akibat terpapar oleh minuman yang mengandung gula, termasuk susu formula, dalam waktu lama. Karena itu ibu sama sekali tidak dianjurkan untuk memberikan minuman yang mengandung gula, seperti jus buah, susu, atau air gula, pada si kecil menjelang tidur. minuman bercita rasa manis, termasuk susu kental manis, susu coklat, lebih sering menyebabkan karies gigi apabila diberikan terus menerus sepanjang hari, diberikan menjelang tidur, diberikan di tengah malam (pada saat bayi terbangun di tengah malam). Minuman manis ini meninggalkan sisa berupa plak yang melapisi gigi. Bakteri yang terdapat di dalam plak tersebut akan mempergunakan gula untuk menghasilkan asam yang dapat mengikis email gigi. Cairan/ minuman mengandung gula yang berada di dalam rongga mulut dalam waktu lama akan mengakibatkan bakteri punya lebih banyak waktu untuk menghasilkan asam yang menyebabkan karies gigi. Biasanya karies lebih banyak terjadi pada gigi gelgi rahang atas. Untuk mencegahnya, bersihkan gigi dan gusi bayi dengan kasa secara rutin setiap kali sehabis makan dan menjelang tidur. Sikat gigi khusus berukuran kecil dengan bulu sikat halus dapat mulai digunakan jika bayi sudah memiliki 2 gigi susu atau lebih. Penggunaan pasta gigi mengandung fluor tidak dianjurkan sebelum usia 3 tahun karena anak belum mampu berkumur dengan baik, sehingga ada kemungkinan pasta giginya tertelan dan lama kelamaan dapat merusak gigi.

Mulai Sejak Dini

Perawatan rutin ke dokter gigi dapat dimulai sejak anak menginjak usia 1 tahun atau 6 bulan sesudah erupsi gigi pertamanya. Melalui pemeriksaan gigi sejak dini dokter gigi dapat mengetahui adanya tanda-tanda karies dan masalah gigi lainnya untuk selanjutnya. Pada saat menginjak usia 2 setengah tahun hingga 3 tahun, biasanya gigi susunya sudah lengkap atau setidaknya hampir lengkap. Karena pada usia ini anak dalam masa yang sangat aktif, sehingga mudah mengalami cedera gigi. Anjurkan pada ibu untuk mengawasi aktivitas mereka dengan ketat.

Sumber : Buku MIMS Bidan Indonesia Edisi II 2012

"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada

Jln. A. Yani KM. 36 Simpang Empat Banjarbaru

Telp: (0511) 4777115/ 4774982 Fax; (0511) 4773280

Minggu, 23 Juni 2013

Stretch Marks Pada Wanita Hamil



Cara Mengatasi Stretch Marks Saat Masa Hamil

STRETCH MARKS adalah peregangan jaringan kulit melebihi batas elastisitasnya terutama bagian perut, paha, panggul dan payudara seiring dengan pertumbuhan janin, usia kehamilan dan pertumbuhan berat badan. Stretch marks akan menimbulkan guratan-guratan halus yang terkadang membekas bahkan setelah persalinan.
Pada sebagian besar wanita hamil, stretch mark tidak dapat dielakkan. Biasanya muncul saat usia kehamilan 4-5 bulan. Terkadang stretch marks ini sangat menggangu, selain karena bekasnya, juga karena timbul rasa gatal. Ini merupakan hal yang wajar, karena wanita hamil mengalami pembesaran pada perut sebagai tanda berkembangnya janin di dalam rahim. Wanita hamil juga biasa mengalami kenaikan badan yang cukup signifikan. Rata-rata, minimal kenaikan berat badan 10 kg terjadi pada wanita hamil. Sehingga kulit meregang tidak hanya pada bagian perut, juga pada lengan, payudara, pinggul, paha, dan bokong. Bagian tubuh inilah yang menjadi tempat favorit munculnya stretch mark. Stretch mark juga dapat terjadi pada seseorang yang sebelumnya mengalami kegemukan dan berubah menjadi kurus. Pada wanita hamil yang telah melahirkan, garis-garis akan memudar setelah bayi lahir, namun umumnya tidak dapat hilang 100% karena sudah terjadi robekan di bagian jaringan bawah kulit. Itulah, sebabnya kehadiran stretch mark menjadi sesuatu yang menakutkan bagi wanita hamil. Cara meminimalisir atau mengurangi stretch marks adalah dengan menggunakan krim anti stretch marks sejak awal kehamilan. Krim ini dapat melembabkan kulit dan meremajakan sel-sel kulit, sehingga kulit tidak mudah “robek” saat meregang. Selain itu, bisa juga melakukan beberapa tips di bawah ini:
  1. Minum delapan atau lebih gelas air dan / atau cairan lainnya setiap hari untuk melembabkan kulit dan mempertahankan elastisitas.
  2. Jangan berjemur di bawah sinar matahari yang akan membuat kulit semakin kering.
  3. Makan makanan yang sehat dan bergizi. Dan tambahkan dengan mengkonsumsi vitamin. Karena ketika hamil sebagian besar nutrisi ibu akan diberikan kepada janin diperut ibu, sehingga diperlukan penambahan nutrisi untuk menjaga kecukupan gizi untuk si ibunya sendiri.  
  4. Memakai minyak zaitun. Minyak zaitun dan minyak kelapa bisa dimanfaatkan untuk menghaluskan kulit dan mencegah timbulnya stretch mark. Anda bisa membalurkan minyak sambil diberi pijatan lembut di perut dan paha sebelum tidur. Jika sudah membalurkan minyak, maka jangan membilasnya dengan air. Biarkanlah semalaman agar kandungan minyaknya meresap ke ddalam kulit.  
  5. Gunakan cream/lotion alami pencegah stretch marks, biasanya cream ini kandungan utamanya adalah cocoa butter atau shea butter. Oleskan sambil dipijat dengan gerakan memutar pada kulit dibagian tubuh yang sering timbul stretchmarks, seperti perut, pinggul, paha dan payudara. Lakukan sejak dari awal kehamilan untuk membantu meningkatkan keelastisan kulit. Semakin kulit elastis, semakin kecil kemungkinan timbulnya stretch marks.  
  6. Mengurangi stres. Stres saat hamil bisa meningkatkan timbulnya stretch mark. Untuk itu, cegahlah stres itu dengan cara melakukan yoga. Bergabunglah dalam kelas yoga untuk membuat pikiran dan tubuh menjadi lebih rileks. Ketahuilah bahwa stres pada saat hamil juga akan mempengaruhi kondisi bayi yang berada di dalam kandungan. 
  7. Rutin berolah raga. Khusus untuk ibu hamil, pilihlah olah raga yang ringan dan aman seperti berjalan kaki. Olah raga yang teratur akan membuat seluruh bagian tubuh lebih sehat dan bugar, begitu pula dengan bagian kulit.
  8. Jangan menggaruk kulit yang gatal pada bagian yang sering timbul stretch marks. Jika kulit gatal, sebaiknya dipijat lembut dengan minyak atau cream. Garukan akan menarik dan meregangkan kulit lapisan luar dan tengah sehingga akan lebih membantu terjadinya stretch marks. Memijat kulit sangat disarankan karena akan meningkatkan sirkulasi darah dan membantu merangsang pertumbuhan sel baru, keduanya penting dalam mencegah stretch marks.
Sumber : http://bayidananak.com , http://ciricara.com dan http://www.thefaceshop.co.id

"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada
Jln. A. Yani KM. 36 Simpang Empat Banjarbaru
Telp: (0511) 4777115/ 4774982 Fax; (0511) 4773280