Minggu, 21 April 2013

Perkembangan Bayi
dari Bulan ke Bulan

Gambar: Perkembangan Bayi dan Balita

Mengoptimalkan Kemampuan Motorik Bayi
Salah satu tahap perkembangan bayi yang paling ditunggu-tunggu oleh hampir semua orang tua adalah pada saat ia mulai berjalan. Berikut ini ada beberapa panduan bagi orangtua untuk menilai perkembangan bayinya dan membantunya berjalan tanpa bantuan.

Usia 6 bulan
Bayi mulai belajar duduk. Ia mulai belajar menggunakan otot-ototnya untuk menjaga agar tubuhnya tetap duduk tegak.
TIPS: Bantu bayi untuk bangun dari posisinya berbaring. Dudukkan bayi di pangkuan dengan punggung bersandar pada perut ibu, lalu pegang mainan yang menarik perhatiannya (misalnya kerincingan atau bola). Usahakan agar bayi tertarik dan ingin meraih mainan tersebut sehingga tanpa disadari ia dapat menahan tubuhnya tetap tegak selama beberapa saat.

Usia 7 bulan 
Bayi belajar merangkak. Koordinasi gerakan kedua lengan dan tungkai pada saat merangkak ini sangat esensial untuk menunjang kemampuan berjalannya nanti. Masing-masing bayi memiliki gaya merangkaknya sendiri. Beberapa dari mereka cenderung merangkak dengan tangan dan lututnya, sedangkan yang lainnya mungkin dengan tangan dan kakinya, dengan tangan dan perutnya, atau dengan tangan dan bokongnya (mengesot). Apapun gaya merangkak yang dilakukan anak, yang terpenting ia sekarang belajar untuk menjelajahi dunia di sekitarnya.
TIPS: Rangsang bayi untuk merangkak dengan meletakkan mainan kesayangannya bebrapa meter dari tempatnya duduk sehingga bayi tergerak untuk merangkak dan mengambilnya. Mulailah dengan jarak yang cukup dekat, dan lama kelamaan jauhkan jaraknya jika bayi sudah semakin mahir merangkak. Tunjukkan kegembiraan (orangtua) pada si kecil jika ia berhasil merangkak dan mengambil mainannya kembali. 
   
Usia 8 bulan
Bayi mulai mencoba untuk bangkit berdiri. Tungkainya sudah semakin kuat dan mampu menyangga tubuhnya ketika berdiri. Mula mula bayi mungkin berpegangan pada kursi atau kaki orang tuanya untuk membantunya bangkit berdiri.
TIPS: Selain membantunya bangkit berdiri, ajari si kecil untuk berjongkok dan duduk kembali. Latihan ini bermanfaat untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan memperkuat otot-otot tungkainya karena umumnya si kecil cenderung sering jatuh pada awal ia belajar berjalan sendiri.

Usia 9 bulan 
Bayi cepat belajar  untuk menjaga keseimbangan tubuhnya dan juga semakin percaya diri. Di usia ini ia dapat berjalan beberapa langkah sambil berpegangan pada orangtuanya atau pengasuhnya.
TIPS: Ajak si anak berjalan kaki sesering mungkin. Semakin sering otot tungkainya dipergunakan untuk berdiri dan berjalan semakin siap si kecil untuk berjalan tanpa bantuan. mainan semacam kereta kecil yang dapat didorong-dorong juga bermanfaat untuk merangsang si kecil untuk berjalan, tetapi pastikan bahwa mainan tersebut cukup kokoh (tidak mudah terguling) dan tidak terlalu mudah menggelinding. 

Usia 10 bulan 
Bayi mulai berjalan sendiri sambil berpegangan pada berbagai benda seperti kursi atau dinding. Pada saat ini ia mungkin sering terjatuh.
TIPS: Tutupi tepi meja atau kursi yang bersudut tajam dengan pelindung khusus. Alasi lantai dengan matras agar si kecil tidak mudah cedera. Juga pastikan agar semua kursi yang ada cukup kokoh untuk dijadikan pegangan si kecil sehingga tidak mudah terguling dan menimpa dirinya. 

Usia 11 bulan 
Bayi mampu berdiri dan jongkok sendiri.
TIPS: Selagi bayi berdiri, letakkan mainan kesayangannya di lantai dan biarkan ia berjongkok untuk memungutnya. lakukan ini beberapa kali untuk melatih kemahirannya (jongkok dan berdiri) dan memperkuat otot-otot tungkainya.

Usia 12 bulan   
Bayi biasanya mulai mampu berjalan sendiri. Beberapa bayi mungkin hanya mengambil beberapa langkah sambil terhunyung-hunyung lalu terjatuh. Ada pula bayi yang berjalan beberapa langkah, lalu diteruskan dengan merangkak, dan kemudian berjalan beberapa langkah lagi.
TIPS: Jika tidak sedang digendong, letakkan bayi dalam posisi berdiri agar ia terpacu untuk berjalan, bukan merangkak. Jika bayi berhasil mengambil beberapa langkah, berikan pujian kepadanya agar ia semakin percaya diri dan tambah semangat untuk berjalan.

Melatih Bayi Berjalan - 3 tips penting 
Tips # 1 :
 Lepaskan sepatu bayi
Melatih kemampuan berjalan pada bayi tanpa menggunakan alas atau kaos kaki merupakan cara terbaik untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh bayi.        
Tips # 2 : 
Jangan gunakan "baby walker"
The American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan penggunaan "baby walker" untuk melatih bayi berjalan karena alat ini tidak dapat memperkuat otot-otot pinggul dan tungkai atas bayi yang sebenarnya diperlukan untuk berjalan. "Baby Walker" juga dapat meluncur tak terkendali dan menabrak dinding atau meja pada saat bayi hendak meraih benda yang diinginkan sehingga berisiko menimbulkan cedera.
Tips # 3 : 
 Keamanan dalam rumah
Rumah termasuk bentuk ruangan dan segala perabotan yang ada di dalam rumah harus aman bagi bayi. letakkan barang-barang yang mudah pecah dan berbahaya dari jangkauan anak. Pasang matras di area tempat anak biasanya bermain. Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian tanpa pengawasan.

"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada
Jln. A. Yani KM. 36 Simpang Empat Banjarbaru
Telp: (0511) 4777115/ 4774982 Fax; (0511) 4773280

Tidak ada komentar:

Posting Komentar