Minggu, 20 Oktober 2013

Manajemen Emosi Ibu Menyusui

 
Seringkali kita mendengar ucapan “happy breastfeeding” atau “enjoy breastfeeding” sebagai tanda penyemangat bagi para ibu yang sedang menyusui anaknya. Kenapa ibu menyusui perlu disemangati dan merasa bahagia? Karena produksi ASI salah satunya berkaitan dengan hormon oksitosin dimana hormon ini akan bekerja jauh lebih baik jika ibu berada pada kondisi bahagia dan tenang.


Manajemen Emosi Ibu Menyusui
Agar hormon oksitosin dapat bekerja dengan lancar, maka ibu menyusui perlu mengelola emosi-emosi di dalam dirinya. Berikut ini merupakan cara agar ibu dapat menyusui dengan perasaaan senang dan bahagia:

1. Banyak istirahat 

Melahirkan adalah proses yang mengeluarkan banyak energi. Oleh karena itu, untuk memulihkan tenaga, seorang ibu perlu banyak istirahat. Mintalah bantuan suami atau keluarga untuk menjaga bayi sementara ibu sedang istirahat. Waktu yang cukup untuk istirahat akan memberikan dampak yang besar bagi pemulihan diri secara fisik, emosi dan mental. Menyusui pun menjadi lebih tenang dengan banyak istirahat.

2. Menanggulangi rasa sakit ketika menyusui

Para ibu yang baru menyusui bayinya terkadang merasakan sakit pada puting. Untuk menanggulangi hal tersebut, ibu dapat mengoleskan ASI di sekitar puting. Selain itu, ibu dapat mengubah posisi setiap kali menyusui sehingga ibu tidak mengalami rasa sakit secara terus menerus di tempat yang sama. Cobalah menyusui dengan sering, tetapi dengan jangka waktu yang sebentar. Karena jika jarang menyusui, bayi akan lebih lapar dan membuat puting lebih sakit. Pada awal menyusui, ibu terkadang juga mengalami pembengkakan payudara. Hal ini dapat diatasi dengan mandi air hangat atau kompres dengan kol dingin.

3. Mendekatkan diri dengan bayi

Hubungan perasaan dan curahan kasih sayang ibu terhadap bayi juga dapat memicu hormon oksitosin. Misalnya, memeluk dan mencium bayi, kontak mata dan kontak kulit. Meski terkadang tidak mudah untuk menjalin hubungan baik tersebut, adanya bantuan dari pihak lain akan sangat membantu proses menyusui.


4. Makan makanan favorit
Ibu menyusui disarankan untuk makan makanan yang bervariasi dan seimbang. Selain itu, ibu menyusui perlu lebih banyak mengkonsumsi air putih. Beberapa pantangan bagi ibu menyusui adalah minuman beralkohol, mengandung kafein, dan soda. Makanan yang dapat memicu alergi juga sebaiknya dihindari. Selain itu, ibu menyusui tidak memiliki pantangan makanan, bahkan makan makanan favorit dapat membuat ibu lebih banyak memproduksi ASI.

5. Relaksasi
Berbagai latihan yang bersifat merilekskan maupun menenangkan seperti meditasi, yoga, dan relaksasi progresif dapat membantu memulihkan ketidakseimbangan saraf dan hormon dan memberikan ketenangan alami.

6. Sentuhan dan Pijatan
Ketika menyusui, terkadang ibu mengalami ketegangan di punggung, bahu dan leher. Cobalah untuk melemaskan atau memijat bagian tersebut setelah menyusui agar dapat menghilangkan otot yang kaku dan tegang. Ibu juga dapat meminta bantuan suami untuk memijat bagian yang kaku. Adanya sentuhan atau pijatan dari orang lain juga dapat membantu mengalirkan ketenangan dan mengurangi rasa sakit pada ibu menyusui.

7. Tersenyum dan tertawa
Jangan meremehkan kekuatan dari tersenyum dan tertawa setelah melahirkan. Para peneliti mengatakan bahwa senyuman dapat mengencangkan otot di pipi yang mengalirkan darah ke otak dan memicu pikiran positif. Setiap ibu memiliki caranya masing-masing untuk membuat dirinya tetap senang. Misalnya, menonton film komedi, mengobrol dengan suami dan keluarga, membaca buku, dan lain-lain.

8. Dukungan suami dan keluarga
Ketika ibu mulai menyusui, ibu membutuhkan lingkungan yang mendukung. Pada saat inilah, suami dan keluarga perlu mengambil peran untuk mendukung ibu menyusui. Hal yang terpenting adalah ibu membutuhkan suasana dan lingkungan yang kondusif demi keberhasilan memberikan ASI.
Semoga cara-cara di atas dapat membantu ibu menyusui untuk merasa bahagia sehingga proses produksi dan aliran ASI tetap lancar. Happy breastfeeding….:) HF. 1
Sumber :
http://mrschaerulshobar.wordpress.com/2013/07/03/menyusuilah-dengan-bahagia-2/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar