Seringkali
kita mendengar ucapan “happy breastfeeding” atau “enjoy breastfeeding”
sebagai tanda penyemangat bagi para ibu yang sedang menyusui anaknya.
Kenapa ibu menyusui perlu disemangati dan merasa bahagia? Karena
produksi ASI salah satunya berkaitan dengan hormon oksitosin dimana
hormon ini akan bekerja jauh lebih baik jika ibu berada pada kondisi
bahagia dan tenang.
Manajemen Emosi Ibu Menyusui
Agar hormon oksitosin dapat bekerja dengan lancar, maka ibu menyusui
perlu mengelola emosi-emosi di dalam dirinya. Berikut ini merupakan cara
agar ibu dapat menyusui dengan perasaaan senang dan bahagia:
1. Banyak istirahat
Melahirkan adalah proses yang mengeluarkan banyak energi. Oleh karena
itu, untuk memulihkan tenaga, seorang ibu perlu banyak istirahat.
Mintalah bantuan suami atau keluarga untuk menjaga bayi sementara ibu
sedang istirahat. Waktu yang cukup untuk istirahat akan memberikan
dampak yang besar bagi pemulihan diri secara fisik, emosi dan mental.
Menyusui pun menjadi lebih tenang dengan banyak istirahat.
2. Menanggulangi rasa sakit ketika menyusui
Para ibu yang baru menyusui bayinya terkadang merasakan sakit pada
puting. Untuk menanggulangi hal tersebut, ibu dapat mengoleskan ASI di
sekitar puting. Selain itu, ibu dapat mengubah posisi setiap kali
menyusui sehingga ibu tidak mengalami rasa sakit secara terus menerus di
tempat yang sama. Cobalah menyusui dengan sering, tetapi dengan jangka
waktu yang sebentar. Karena jika jarang menyusui, bayi akan lebih lapar
dan membuat puting lebih sakit. Pada awal menyusui, ibu terkadang juga
mengalami pembengkakan payudara. Hal ini dapat diatasi dengan mandi air
hangat atau kompres dengan kol dingin.
3. Mendekatkan diri dengan bayi
Hubungan perasaan dan curahan kasih sayang ibu terhadap bayi juga
dapat memicu hormon oksitosin. Misalnya, memeluk dan mencium bayi,
kontak mata dan kontak kulit. Meski terkadang tidak mudah untuk menjalin
hubungan baik tersebut, adanya bantuan dari pihak lain akan sangat
membantu proses menyusui.
4. Makan makanan favorit
Ibu menyusui disarankan untuk makan makanan yang bervariasi dan
seimbang. Selain itu, ibu menyusui perlu lebih banyak mengkonsumsi air
putih. Beberapa pantangan bagi ibu menyusui adalah minuman beralkohol,
mengandung kafein, dan soda. Makanan yang dapat memicu alergi juga
sebaiknya dihindari. Selain itu, ibu menyusui tidak memiliki pantangan
makanan, bahkan makan makanan favorit dapat membuat ibu lebih banyak
memproduksi ASI.
5. Relaksasi
Berbagai latihan yang bersifat merilekskan maupun menenangkan seperti
meditasi, yoga, dan relaksasi progresif dapat membantu memulihkan
ketidakseimbangan saraf dan hormon dan memberikan ketenangan alami.
6. Sentuhan dan Pijatan
Ketika menyusui, terkadang ibu mengalami ketegangan di punggung, bahu
dan leher. Cobalah untuk melemaskan atau memijat bagian tersebut
setelah menyusui agar dapat menghilangkan otot yang kaku dan tegang. Ibu
juga dapat meminta bantuan suami untuk memijat bagian yang kaku. Adanya
sentuhan atau pijatan dari orang lain juga dapat membantu mengalirkan
ketenangan dan mengurangi rasa sakit pada ibu menyusui.
7. Tersenyum dan tertawa
Jangan meremehkan kekuatan dari tersenyum dan tertawa setelah
melahirkan. Para peneliti mengatakan bahwa senyuman dapat mengencangkan
otot di pipi yang mengalirkan darah ke otak dan memicu pikiran positif.
Setiap ibu memiliki caranya masing-masing untuk membuat dirinya tetap
senang. Misalnya, menonton film komedi, mengobrol dengan suami dan
keluarga, membaca buku, dan lain-lain.
8. Dukungan suami dan keluarga
Ketika ibu mulai menyusui, ibu membutuhkan lingkungan yang mendukung.
Pada saat inilah, suami dan keluarga perlu mengambil peran untuk
mendukung ibu menyusui. Hal yang terpenting adalah ibu membutuhkan
suasana dan lingkungan yang kondusif demi keberhasilan memberikan ASI.
Semoga cara-cara di atas dapat membantu ibu menyusui untuk merasa
bahagia sehingga proses produksi dan aliran ASI tetap lancar. Happy
breastfeeding…. HF. 1
Sumber :
http://mrschaerulshobar.wordpress.com/2013/07/03/menyusuilah-dengan-bahagia-2/
http://mrschaerulshobar.wordpress.com/2013/07/03/menyusuilah-dengan-bahagia-2/