Minggu, 24 November 2013

TOKSOPLASMA

DEFINISI TOKSOPLASMA

Toksoplasma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoz Toxoplasma gondii yang ditularkan melalui daging dan kotoran hewan terinfeksi.


FAKTOR PENYEBAB TOKSOPLASMA

Protozoa adalah sejenis parasit yang hidup di dalam tubuh inangnya. Parasit ini menginfeksi hewan berdarah panas seperti mamalia dan manusia, namun perkembangannya yang sempurna adalah dalam tubuh kucing dimana parasit toxoplasma ini, pada usus halus kucing akan mengalami daur seksual atau skizogoni maupun daur aseksual atau gametogoni dan sporogoni yang menghasilkan ookista. Ookista ini kemudian dikeluarkan bersamaan kotorannya. Dalam sekali ekskresi, kucing yang terinfeksi akan mengeluarkan jutaan ookista.
Parasit Toxoplasma dapat berkembang biak dalam sel darah putih, jaringan parenkim, dan sel endotel dengan cara membelah diri yang kemudian membentuk kista. Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar.
Manusia dan kucing dapat terinfeksi oleh parasit toxoplasma jika mengkonsumsi daging hewan yang mengandung ookista Toxoplasma gondii. Karena itu Toxoplasma gondii termasuk kelompok penyakit zoonosis yaitu penyakit yang dapat ditularkan kepada manusia melalui hewan perantara. Kucing juga merupakan hewan korban infeksi dari parasit toxoplasma. sumber utama dari protozoa adalah daging mentah yang terinfeksi yang dimakan oleh kucing. Seperti tikus, kecoa, ataupun cicak. Selain kucing dan manusia parasit toxoplasma juga dapat menginfeksi hewan-hewan yang lain seperti burung, ayam, bebek, anjing, kelinci, dan lebih-lebih babi. Jadi bukan hanya kucing, semua jenis hewan berpeluang untuk menyebarkan parasit Toxoplasma gondii.

FAKTOR YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT TOKSOPLASMOSIS

Situasi-situasi berikut berpotensi memaparkan seseorang pada parasit toksoplasma dan meningkatkan risiko memperoleh toksoplasmosis :
  1. Menyentuh tangan-tangan anda pada mulut anda setelah berkebun, membersihkan tempat kucing buang air besar, atau apa saja yang bersentuhan dengan faces kucing
  2. Memakan daging mentah atau yang kurang masak, terutama daging babi, daging kambing, atau daging rusa
  3. Menyentuh tangan- tangan anda pada mulut anda setelah kontak dengan daging mentah atau setengah matang
  4. Transplantasi organ atau transfusi (ini jarang terjadi)
GEJALA PENYAKIT TOKSOPLASMA
  1.  Rasa lelah
  2. Flu
  3. Nyeri Kepala
  4. Sakit Tenggorokan
  5. demam
  6. Pembesaran Kelenjar Getah Bening (Hati & Limpa)
  7. Gangguan pada Kulit
TOKSOPLASMA BAGI KEHAMILAN DAN JANIN

Sebenarnya manusia resisten (kebal) terhadap infeksi toksoplasma. Toxoplasma hanya berbahaya pada janin yang di kandung oleh wanita yang terinfeksi parasit oksoplasma.  Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 40 persen wanita hamil pengidap toksoplasma pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi, dan 15 persen mengalami abortus atau kelahiran prematur. Hasil penelitian lain juga mengatakan bahwa 90 persen bayi yang terinfeksi dapat lahir dengan normal, walaupun dalam masa pertumbuhannya mereka dapat menderita gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, kelainan pada saraf, mata, serta kelainan sistemik seperti pucat, kuning, demam, pembesaran hati dan limpa atau pendarahan. Gangguan fungsi saraf dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan psikomotor dalam bentuk retardasi mental (gangguan kecerdasan maupun keterlambatan perkembangan bicara), serta kejang dan kekakuan yang akhirnya menimbulkan keterlambatan perkembangan motorik.  Infeksi Toksoplasma juga dapat menyebabkan bayi yang dilahirkan dengan cacat bawaan, menderita penyakit encephalus (tidak memiliki tulang tengkorak), hydrocephalus (pembesaran kepala), dan bahkan kematian.

PENCEGAHAN PENYAKIT TOXOPLASMOSIS


Karena toxo biasanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan atau tidak ada gejala-gejala, dan sistim imun yang sehat mencegah parasit-parasit apa saja yang tersisa dalam tubuh dari menyebabkan gejala-gejala lebih lanjut, kebanyakan orang-orang tidak perlu khawatir tentang mendapatkan penyakit ini. Bagaimanapun, jika anda mempunyai sistim imun yang lemah atau hamil, ada beberapa langkah-langkah yang anda harus ambil untuk mencegah paparan pada toxoplasmosis.  
  1. Jika anda mempunyai sistem imun yang lemah dapatkan tes darah untuk toksoplasmosis. Jika tes anda positif dokter anda dapat memberitahu anda apakah atau kapan anda perlu meminum obat untuk mencegah infeksi dari keaktifan kembali
  2. Jika anda merencanakan untuk hamil, anda mungkin mempertimbangkan diuji untuk toxo. Jika tesnya positif, tidak perlu khawatir tentang menularkan infeksi pada bayi anda (karena anda seharusnya mempunyai kekebalan terhadap parasit)
  3. Jika anda telah hamil, anda harus mendiskusikan risiko toxoplasmosis anda dengan dokter anda yang mungkin memerintahkan contoh darah untuk diuji. 
  4. Pakai sarung tangan ketika anda berkebun atau melakukan sesuatu diluar rumah yang melibatkan penanganan tanah karena kucing-kucing seringkali menggunakan kebun dan kotak-kotak pasir sebagai tempat buang air besarnya. Cuci tangan-tangan anda dengan baik dengan sabun dan air hangat setelah aktivitas-aktivitas luar rumah, terutama sebelum anda makan atau menyiapkan makanan.
  5. Dapatkan seseorang lain yang menangani daging mentah untuk anda. Jika ini tidak memungkinkan, pakai sarung tangan karet dan cuci dengan sabun dan air hangat secara menyeluruh segala papan-papan pemotong, sink-sink, pisau-pisau, dan alat-alat lain yang mungkin telah menyentuh daging mentah. Cuci tangan-tangan anda dengan baik dengan sabun dan air hangat setelahnya.
  6. masak semua daging secara seksama, terutama daging babi dan daging anak lembu.
Parasit ini juga bisa terdapat pada daging setengah matang, telur setengah matang, buah-buahan atau sayuran yang tercemar tinja hewan peliharaan yang mengandung oosit toksoplasma, salah satu bentuk toksoplasma yang dapat menimbulkan infeksi.
Ada beberapa cara untuk mencegah penyebaran toksoplasma dengan melakukann hal-hal dibawah ini:
  1. Orang yang bukan perempuan hamil atau yang bermasalah dengan kekebalan tubuh sebaiknya membersihkan kandang hewan setiap hari. Membersihkan setiap hari sangat penting karena tinja kucing yang terinfeksi bisa menularkan 36-48 jam
  2.  Gunakan sarung tangan karet atau sekali pakai saat membersihkan kandang. Setelah itu cuci tangan secara merata menggunakan sabun
  3. Sebaiknya sediakan makanan kucing dalam bentuk kering, kaleng, atau yang dimasak secara merata. jaga agar mereka tidak mencari mangsa sendiri.
  4. Jangan makan daging mentah atau daging yang kurang matang atau susu yang tidak dipasteurisasi. Masak daging secara matang dan merata. Cuci tangan anda dan peralatan lainnya yang kontak dengan daging mentah, seperti papan pemotong, pisau dan bak pencuci.
  5. Cuci buah dan sayur terutama yang ditanam sendiri dengan sabun pencuci piring, bilas bersih-bersih.
  6. Gunakan sarung tangan saat berkebun. Anda tidak tahu dimana tinja kucing biasa bertebaran, setelah itu cucilah tangan.
  7. Lakukan pemeriksaan terhadap binatang peliharaan anda dirumah, seperti kucing, burung, ikan, kelinci dan anjing untuk mengetahui apakah mereka memiliki infeksi aktif atau tidak. 
  8. Mintalah seseorang untuk membersihkan kandang dan kotorannya. bila abda harus melakukannya sendiri, gunakan sarung tangan dan cuci tangan anda setelah selesai. Kandang harus dibersihkan setiap hari karena oosit yang memindahkan penyakit akan sangat menular dengan berjalannya waktu.
  9. Gunakan sarung tangan jika anda berkebun. Jangan berkebun di tanah yang terkena kotoran kucing, juga jangan biarkan anak bermain di pasir yang terkena kotoran kucing. (AR"07)

Sumber : 
RSIA Lembayung Husada
"Setulus Hati Kami Melayani"
Jl. A. Yani Km. 36 RT. 03 RW. 01 Simpang Empat Banjarbaru Kal-Sel
Telp : (0511) 4777115/ 4774982
Fax : (0511) 4773280
Email : rsia_lembayunghusada@yahoo.co.id

 

Minggu, 20 Oktober 2013

Manajemen Emosi Ibu Menyusui

 
Seringkali kita mendengar ucapan “happy breastfeeding” atau “enjoy breastfeeding” sebagai tanda penyemangat bagi para ibu yang sedang menyusui anaknya. Kenapa ibu menyusui perlu disemangati dan merasa bahagia? Karena produksi ASI salah satunya berkaitan dengan hormon oksitosin dimana hormon ini akan bekerja jauh lebih baik jika ibu berada pada kondisi bahagia dan tenang.


Manajemen Emosi Ibu Menyusui
Agar hormon oksitosin dapat bekerja dengan lancar, maka ibu menyusui perlu mengelola emosi-emosi di dalam dirinya. Berikut ini merupakan cara agar ibu dapat menyusui dengan perasaaan senang dan bahagia:

1. Banyak istirahat 

Melahirkan adalah proses yang mengeluarkan banyak energi. Oleh karena itu, untuk memulihkan tenaga, seorang ibu perlu banyak istirahat. Mintalah bantuan suami atau keluarga untuk menjaga bayi sementara ibu sedang istirahat. Waktu yang cukup untuk istirahat akan memberikan dampak yang besar bagi pemulihan diri secara fisik, emosi dan mental. Menyusui pun menjadi lebih tenang dengan banyak istirahat.

2. Menanggulangi rasa sakit ketika menyusui

Para ibu yang baru menyusui bayinya terkadang merasakan sakit pada puting. Untuk menanggulangi hal tersebut, ibu dapat mengoleskan ASI di sekitar puting. Selain itu, ibu dapat mengubah posisi setiap kali menyusui sehingga ibu tidak mengalami rasa sakit secara terus menerus di tempat yang sama. Cobalah menyusui dengan sering, tetapi dengan jangka waktu yang sebentar. Karena jika jarang menyusui, bayi akan lebih lapar dan membuat puting lebih sakit. Pada awal menyusui, ibu terkadang juga mengalami pembengkakan payudara. Hal ini dapat diatasi dengan mandi air hangat atau kompres dengan kol dingin.

3. Mendekatkan diri dengan bayi

Hubungan perasaan dan curahan kasih sayang ibu terhadap bayi juga dapat memicu hormon oksitosin. Misalnya, memeluk dan mencium bayi, kontak mata dan kontak kulit. Meski terkadang tidak mudah untuk menjalin hubungan baik tersebut, adanya bantuan dari pihak lain akan sangat membantu proses menyusui.


4. Makan makanan favorit
Ibu menyusui disarankan untuk makan makanan yang bervariasi dan seimbang. Selain itu, ibu menyusui perlu lebih banyak mengkonsumsi air putih. Beberapa pantangan bagi ibu menyusui adalah minuman beralkohol, mengandung kafein, dan soda. Makanan yang dapat memicu alergi juga sebaiknya dihindari. Selain itu, ibu menyusui tidak memiliki pantangan makanan, bahkan makan makanan favorit dapat membuat ibu lebih banyak memproduksi ASI.

5. Relaksasi
Berbagai latihan yang bersifat merilekskan maupun menenangkan seperti meditasi, yoga, dan relaksasi progresif dapat membantu memulihkan ketidakseimbangan saraf dan hormon dan memberikan ketenangan alami.

6. Sentuhan dan Pijatan
Ketika menyusui, terkadang ibu mengalami ketegangan di punggung, bahu dan leher. Cobalah untuk melemaskan atau memijat bagian tersebut setelah menyusui agar dapat menghilangkan otot yang kaku dan tegang. Ibu juga dapat meminta bantuan suami untuk memijat bagian yang kaku. Adanya sentuhan atau pijatan dari orang lain juga dapat membantu mengalirkan ketenangan dan mengurangi rasa sakit pada ibu menyusui.

7. Tersenyum dan tertawa
Jangan meremehkan kekuatan dari tersenyum dan tertawa setelah melahirkan. Para peneliti mengatakan bahwa senyuman dapat mengencangkan otot di pipi yang mengalirkan darah ke otak dan memicu pikiran positif. Setiap ibu memiliki caranya masing-masing untuk membuat dirinya tetap senang. Misalnya, menonton film komedi, mengobrol dengan suami dan keluarga, membaca buku, dan lain-lain.

8. Dukungan suami dan keluarga
Ketika ibu mulai menyusui, ibu membutuhkan lingkungan yang mendukung. Pada saat inilah, suami dan keluarga perlu mengambil peran untuk mendukung ibu menyusui. Hal yang terpenting adalah ibu membutuhkan suasana dan lingkungan yang kondusif demi keberhasilan memberikan ASI.
Semoga cara-cara di atas dapat membantu ibu menyusui untuk merasa bahagia sehingga proses produksi dan aliran ASI tetap lancar. Happy breastfeeding….:) HF. 1
Sumber :
http://mrschaerulshobar.wordpress.com/2013/07/03/menyusuilah-dengan-bahagia-2/

Senin, 07 Oktober 2013

Masalah Haid (AMENOREA)

A M E N O R E A

Amenorea

Amenoria adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui dan setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara kompleks hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur organ reproduksi yang sehat. Amenorea terbagi menjadi dua , yaitu :
  1. Amenorea Primer yaitu keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita usia 16 tahun. Amenorea primer terjadi pada 0,1 - 2,5 % wanita usia reproduksi.
  2. Amenorea Sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea < jumlah darah menstruasi sedikit >), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1-5%.
Penyebab Amenorea
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah Pubertas terlambat, Kegagalan dari fungsi indung telur, Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina), Gangguan pada susunan saraf pusat, Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi dapat diperkirakan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal.
Gambar 1. Himen Imperforata

Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah Stress dan depresi, Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas, gangguan hipotalamus dan hipofisis, gangguan indung telur, obat-obatan, penyakit kronik dan sindrom Asherman.
Gambar 2. Komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur


Tanda dan Gejala Amenorea
Tanda amenorea adalah tidak didapatnya menstruasi pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan menstruasi padahal sebelumnya pernah mendapatkan menstruasi. Gejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea. Perkembangan pubertas pada wanita normal digambarkan melalui Stadium Tanner yaitu :

Usia
Perkembangan
Payudara
Perkembangan
Rambut Pubis
Stadium Tanner
(Perkembangan Payudara)
Stadium Tanner
(perkembangan rambut Pubis)
Pertumbuhan Awal
(8-10 tahun)
Papila payudara
mulai menggunung
Belum ada rambut pubis
1
1
Thelarche (9-11)
Seperti Adrenarche
untuk Stadium 2
Seperti Adrenarche
untuk Stadium 2
2
1
Adrenarche (9-11)
2
2
Puncak Pertumbuhan
(11-13)
3
3
Menarche
(12-14)
4
4
Dewasa
(13-16)
5
6

Pemeriksaan Penunjang
Pada amenorea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur, rahim, perlekatan dalam rahim) melalui pemeriksaan USG, histerosalpingografi, histeroskopi dan Magnetic Resonance Imaging (MPI). Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan kadar hormon FSH dan LH.
Setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorea sekunder, maka dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) karena kadar hormon tiroid dapat mempengaruhi kadar hormon prolaktin dalam tubuhjuga perlu diperiksa. Apabila kadar hormon TSH dan prolaktin normal, maka Estrogen/ Progestogen Challenge Test adalah pilihan untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium dalam rahim. Selanjutnya dapat dievaluasi dengan MRI.

Terapi
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorea yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya. Belajar untuk mengatasi stress dan menurunkan aktivitas fisik yang berlebihan juga dapat membantu.

Sumber : http://www.klikdokter.com/rubrikspesialis/read/14/kesehatankewanitaan/2010/07/05/4/amenorea#.UlQnsCdlvF4

RSIA Lembayung Husada
"Setulus Hati Kami Melayani"

Jl. A. Yani Km. 36 RT. 03 RW. 01 Simpang Empat Banjarbaru Kal-Sel
Telp : (0511) 4777115/ 4774982
Fax : (0511) 4773280
Email : rsia_lembayunghusada@yahoo.co.id

Minggu, 22 September 2013

Balita Gemuk Bukan Berarti Sehat ,, Hitung BBI nya..

Kita sering beranggapan bahwa balita yang gemuk itu lucu dan menggemaskan. Kita sebagai orang tua bangga jika memiliki balita yang gendut dan montok. Namun sayangnya persepsi bahwa anak gemuk itu pasti sehat ternyata tidak benar. Padahal tidak selalu anak yang gemuk dan montok itu sehat. Seperti halnya anak yang terlihat kurus belum tentu tidak sehat atau kurang gizi. Ukuran sehat itu bukan dari bentuk tubuh terlihat gemuk atau pun kurus.Tubuh yang sehat dan ideal adalah berat badan yang pas dengan usia sang balita. "Penampakan" tubuh anak tidak bisa semata-mata menjadi parameter ukuran ideal tubuh balita, atua untuk mengukur terpenuhinya kebutuhan nutrisi. Balita yang gemuk memikiki banyak sekali risiko kesehatan yang dapat timbul, antara lain :
  • Gangguan penyakit hati (pengerutan jaringan hati, bahkan kanker hati)
  • Penyumbatan atau gangguan saluran pernapasan ketika tidur, dengan gejala mengompol sampai mengorok
  • Usia yang lebih pendek daripada generasi orang tuanya. Kemungkinan ini terligat dari berbagai risiko penyakit yang lebih mudah hinggap pada anak-anak yang kegemukan
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung atau peningkatan tekanan darah
  • Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya intoleransi glukosa
  • Gangguan kedudukan tulang, berupa kaki pengkor atau tergelincirnya bagian sambungan tulang paha (terutama pada anak laki-laki)
  • Gangguan kuli, khususnya di daerah lipatan akibat sering bergesekan
  • Gangguan mata seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap cahaya, dan batas pandangnya menjadi lebih sempit
Ciri-ciri kegemukan balita yang perlu diwaspadai :
  • Wajah membulat
  • Pipi tembem
  • Dagu rangkap
  • Leher relatif pendek
  • Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena mengandung jaringan lemak
  • Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat
  • Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan, akibatnya menimbulkan lecet
  • Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan lemak
Bagaimana mengatasi kegemukan balita ?
  • Atur pola makan balita. Pilih menu makanan si kecil dengan zat-zat gizi yang seimbang, juga jumlah makanannya harus pas.
  • Aktivitas fisik. Dengan beraktivitas fisik, energi yang keluar diharapkan bisa seimbang dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi.
  • Pencegahan kegemukan pada balita sebenarnya bisa dimulai dari pemberian ASI secara ekslusif. Karena pemberian ASI tidak akan membuat intake susu balita berlebihan.
Lantas, bagaimaan rumus paling mudah untuk menghitung berat badan ideal/ BBI anak, berikut rumusnya :
Berat Badan Ideal Bayi usia 0-12 bulan


BBI = (Umur/2) + 4       ===> Umur dalam satuan bulan
Berat Badan Ideal Anak usia 1-10 tahun
BBI = (Umur*2) + 8      ===> Umur dalam satuan tahun

Tabel berikut merupakan rangkuman berat badan anak normal sesuai usianya, yang diambil dari tabel pertumbuhan anak menurut WHO. Pada tabel dibedakan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang memiliki nilai normal masing-masing.
  • Anak yang berada antara batas bawah dan batas atas - tergolong berat badan normal sesuai usianya
  • Anak yang beratnya berada di bawah batas bawah - tergolong underweight (berat badan kurang)
  • Anak yang beratnya berada di atas batas atas - tergolong overweight (kelebihan berat badan)
  Gambar 1 : Tabel berat badan anak normal sesuai usianya

Grafik pertumbuhan standar yang digunakan untuk menilai pertambahan berat badan bayi disusun oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Di Indonesia, grafik ini dituangkan ke dalam bentuk Kartu Menuju Sehat (KMS) atau buku kesehatan ibu dan anak (KIA), bentuknya growth chart atau tabel berat badan, tinggi badan (BB/TB), dan lingkar kepala yang dapat ibu peroleh di posyandu, puskesmas, bidan atau dokter. Berikut cara membaca growth chart :
  • Ukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak.
  • Cantumkan tanda berupa titik masing-masing di hasil pengukuran di kurva Pertambahan Berat Badan, Kurva Pertambahan Tinggi Badan dan Kurva Lingkar Kepala.
  • Bila titik berada di area hijau yang paling terang, artinya BB atau TB anak baik. Diluar area tersebut, asalkan masih di area hijau, masih normal. Jika titik berada di area merah, ibu harus waspada
  • Hubungkan dengan sebuah garis, titik BB/TB anak saat ini dengan titiuk BB/TB hasil pengukuran bulan lalu. Bandingkan apakah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut posisinya naik (meningkat), yang berarti keadaan gizi anak baik karena ia bertumbuh. Bila garis mendatar, atau bahkan turun tanda pertumbuhannya kurang baik.
  • Bila berat anak tidak naik atau kenaikan tidak sesuai seharusnya jangan langsung panik. Tunggu hingga 56 hari (untuk bayi usia di bawah 5 bulan), atau 90 hari (untuk bayi usia di atas 5 bulan). Jika keadaan tidak membaik, grafik tetap statis, konsultasikan dengan dokter, apakah pertumbuhannya lambat akibat pola makan yang kurang baik, penyakit, atau gangguan hormon pertumbuhan.
Contoh : Bebe (2 tahun 1 bulan) berat 10 kg, tinggi 73 cm.
  • Cukupkah beratnya? Berdasarkan Growth Chart, BB ideal dengan ukuran TB tersebut adalah 9,5 kg. Berat Bebe sudah 105% dari BB ideal. Anak disebut ‘berstatus gizi baik” bila berada dalam kisaran 90-110% BB ideal. Jadi, berat badan Bebe sudah cukup. 
  • Cukupkah tingginya? TB rata-rata anak perempuan usia 2 tahun 1 bulan adalah 86 cm dengan batsa bawah (ukuran tinggi yang masih bisa ditolerir) 80 cm. Karena tinggi Bebe 73 cm, tergolong pendek atau tinggi badannya kurang. 
 
Rumus menghitung Tinggi Badan (TB)
Perkiraan TB anak secara genetika. Rentang 8,5 cm kurang atau lebih dari hasil rumus tersebut masih normal.

TB anak laki-laki = (TB ibu + TB ayah + 13)
                         -----------------------
                                        2

TB anak perempuan = (TB ibu + TB ayah – 13)
                              ------------------------
                                              2

Contoh:
TB ayah 180 cm, TB ibu 155 cm.
TB anak laki-laki kelak: 174 cm.
TB anak perempuan kelak: 161 cm.