Kamis, 30 Oktober 2014

Pencegahan ISPA Pada Saat Terjadi Kabut Asap

Kabut asap memang saat ini tengah melanda berbagai belahan daerah Indonesia, salah satunya
wilayah Banjarbaru dan sekitarnya, Kalimantan Selatan. Kabut yang kiat tebal akan sangat berdampak pada kesehatan kita terutama anak-anak yang sangat rentan terhadap penyakit. Salah satu penyakit yang disebabkan kabut asap ini adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut).

Dikutip dari Republika Online, Jumlah kasus ISPA di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan dari bulan Januari sampai pertengahan Oktober 2014 tercatat sebanyak 614 kasus, yang terjadi peningkatan pada bulan Oktober saat kabut asap melanda Kota Banjarbaru.

ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Biasanya gejala ISPA sendiri ialah badan pegal pegal (myalgia), beringus (rhinorrhea), batuk, sakit kepala, sakit pada tengorokan. Namun ada beberapa penanganan yang dapat kita lakukan sendiri adalah istirahat yang cukup, kumur air garam hangat untuk melegakan tenggorokan, minum air yang banyak, dan menghindari tempat-tempat yang berpolusi. Apabila tidak memungkinkan untuk menghindari tempat polusi seperti halnya kabut asap maka sebaiknya kita memakai penutup mulut dan hidung atau masker. Pencegahan lain yang perlu dilakukan agar tidak terkena ISPA selain menggunakan penutup hidup dan mulut adalah meningkatkan kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, dan melakukan olah raga. Namun apabila ISPA sudah terlanjur parah segeralah berobat ke fasilitas pelayanan dasar (puskesmas).

sumber :
republika.co.id
wikipedia.org 
ukesmaugm.org 



"Setulus Hati Kami Melayani"

RSIA Lembayung Husada




jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru

Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280

Senin, 13 Oktober 2014

Mengenal Beberapa Faktor Terjadinya Gangguan Siklus Menstruasi




Haid atau menstruasi, sudah tidak asing lagi ditelinga kita tentang hal ini. Hal yang terjadi pada setiap wanita di seluruh dunia pada umumnya.  Wanita biasanya dalam setahun memiliki 11-13 periode mensruasi dan bisa kurang atau lebih, bahkan bisa terjadi ketidakteraturan menstruasi. Inilah masalah yang banyak terjadi pada wanita pada saat menstruasi. Jadi apa sih penyebab ketidakteraturan tersebut ? Berikut beberapa faktor yang sering terjadi.


1.      Terjadinya Anovulasi
Anovulasi adalah dimana seorang wanita tidak tidak berovulasi atau melepas telurnya. Hal ini sering terjadi yang menyebabkan terganggunya siklus menstruasi dan apabila terjadi satu atau dua kali dalam setahun itu normal. Namun banyak yang lebih dari dua kali terjadi anovulasi ini. Penyebabnya adalam ketidakteraturan pola makan, stress yang tinggi, trauma emosional, sakit.


2.      Peningkatan Stress
Ketika kita sedang stres, kelenjar adrenal mengeluarkan hormon kortisol yang memiliki dampak langsung pada hormon seks estrogen, progesteron, dan DHEA. Gangguan makan, diet, penggunaan narkoba, dan ketergantungan pada stimulan seperti kafein dan alkohol juga ditafsirkan oleh tubuh sebagai jenis stres. Kurangnya asupan makanan yang bergizi tampaknya secara fisik mengubah protein dalam otak sehingga mereka tidak bisa lagi mengirim sinyal yang tepat untuk ovulasi normal dan terjadilah keterlambatan dalam siklus menstruasi.


3.      Penurunan Berat Badan atau olahraga yang berlebihan
Banyak ditemui ketika wanita mengalami tidak nafsu makan atau berolahrga yang berlebih mengganggu siklus menstruasinya. Hal ini karena penurunan kadar lemak tubuh yang membuat  hormon estrogen menjadi rendah dan tidak berovulasi yang terjadi ketika gizi buruk dan stress yang tinggi yang dapat mengganggu kimia otak dan jalur hormon. Hal ini membuat otak tidak dapat memicu hormon estrogen yang tepat dalam perkembangan folikel.


4.      Mendekati Menopause
Menopause tidak hanya terjadi pada wanita usia 40-50 tahun, namun ada juga menopause dini yang terjadi ketika usia 20-30 tahun. Hal ini terjadi karena kelainan bawaan, pengangkatan rahim, atau penyakit autoimun. Menopause menyebabkan terjadinya wanita tidak bisa menghasilkan telur atau berovulasi dan tidak dapat menstruasi lagi.



Secara umum kelainan siklus menstruasi berasal dari gangguan pada aksis HPO (Hipotalamus-pituitari-ovarium). Sebagian lainnya dapat juga disebabkan sekunder karena :
  • Penyakit sistemik
  • Penyakit degeneratif
  • Gangguan psikologi
  • Neoplasma
  • Radiasi
  • Penyakit darah
  • Malnutrisi
  • Gangguan fisiologi sel (kelainan pada neurotransmitter, neurohormonal, atau reseptor)

Sumber : admedika.co.id
                  bidanku.com

 
"Setulus Hati Kami Melayani"
RSIA Lembayung Husada

jl. A. Yani km. 37,7 Simpang Empat Banjarbaru
Telp : (0511) 4777115/ 4774982 Fax: (0511) 4773280