Kita sering beranggapan bahwa balita yang gemuk itu lucu dan
menggemaskan. Kita sebagai orang tua bangga jika memiliki balita yang
gendut dan montok. Namun sayangnya persepsi bahwa anak gemuk itu pasti
sehat ternyata tidak benar. Padahal tidak selalu anak yang gemuk dan
montok itu sehat. Seperti halnya anak yang terlihat kurus belum tentu
tidak sehat atau kurang gizi. Ukuran sehat itu bukan dari bentuk tubuh
terlihat gemuk atau pun kurus.Tubuh yang sehat dan ideal adalah berat badan yang pas dengan usia sang balita. "Penampakan" tubuh anak tidak bisa semata-mata menjadi parameter ukuran ideal tubuh balita, atua untuk mengukur terpenuhinya kebutuhan nutrisi. Balita yang gemuk memikiki banyak sekali risiko kesehatan yang dapat timbul, antara lain :
- Gangguan penyakit hati (pengerutan jaringan hati, bahkan kanker hati)
- Penyumbatan atau gangguan saluran pernapasan ketika tidur, dengan gejala mengompol sampai mengorok
- Usia yang lebih pendek daripada generasi orang tuanya. Kemungkinan ini terligat dari berbagai risiko penyakit yang lebih mudah hinggap pada anak-anak yang kegemukan
- Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti pembesaran jantung atau peningkatan tekanan darah
- Gangguan metabolisme glukosa. Misalnya intoleransi glukosa
- Gangguan kedudukan tulang, berupa kaki pengkor atau tergelincirnya bagian sambungan tulang paha (terutama pada anak laki-laki)
- Gangguan kuli, khususnya di daerah lipatan akibat sering bergesekan
- Gangguan mata seperti penglihatan ganda, terlalu sensitif terhadap cahaya, dan batas pandangnya menjadi lebih sempit
- Wajah membulat
- Pipi tembem
- Dagu rangkap
- Leher relatif pendek
- Dada membusung, dengan payudara yang membesar karena mengandung jaringan lemak
- Perut membuncit disertai dinding perut yang berlipat-lipat
- Kedua tungkai umumnya berbentuk X, dengan kedua pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan, akibatnya menimbulkan lecet
- Pada anak laki-laki, penis tampak kecil karena tersembunyi dalam jaringan lemak
- Atur pola makan balita. Pilih menu makanan si kecil dengan zat-zat gizi yang seimbang, juga jumlah makanannya harus pas.
- Aktivitas fisik. Dengan beraktivitas fisik, energi yang keluar diharapkan bisa seimbang dengan banyaknya makanan yang dikonsumsi.
- Pencegahan kegemukan pada balita sebenarnya bisa dimulai dari pemberian ASI secara ekslusif. Karena pemberian ASI tidak akan membuat intake susu balita berlebihan.
Berat Badan Ideal Bayi usia 0-12 bulan
BBI = (Umur/2) + 4 ===> Umur dalam satuan bulan
Berat Badan Ideal Anak usia 1-10 tahun
BBI = (Umur*2) + 8 ===> Umur dalam satuan tahun
Tabel berikut merupakan rangkuman berat badan anak normal sesuai usianya, yang diambil dari tabel pertumbuhan anak menurut WHO. Pada tabel dibedakan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang memiliki nilai normal masing-masing.
- Anak yang berada antara batas bawah dan batas atas - tergolong berat badan normal sesuai usianya
- Anak yang beratnya berada di bawah batas bawah - tergolong underweight (berat badan kurang)
- Anak yang beratnya berada di atas batas atas - tergolong overweight (kelebihan berat badan)
Gambar 1 : Tabel berat badan anak normal sesuai usianya
- Ukur tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala anak.
- Cantumkan tanda berupa titik masing-masing di hasil pengukuran di kurva Pertambahan Berat Badan, Kurva Pertambahan Tinggi Badan dan Kurva Lingkar Kepala.
- Bila titik berada di area hijau yang paling terang, artinya BB atau TB anak baik. Diluar area tersebut, asalkan masih di area hijau, masih normal. Jika titik berada di area merah, ibu harus waspada
- Hubungkan dengan sebuah garis, titik BB/TB anak saat ini dengan titiuk BB/TB hasil pengukuran bulan lalu. Bandingkan apakah garis yang menghubungkan kedua titik tersebut posisinya naik (meningkat), yang berarti keadaan gizi anak baik karena ia bertumbuh. Bila garis mendatar, atau bahkan turun tanda pertumbuhannya kurang baik.
- Bila berat anak tidak naik atau kenaikan tidak sesuai seharusnya jangan langsung panik. Tunggu hingga 56 hari (untuk bayi usia di bawah 5 bulan), atau 90 hari (untuk bayi usia di atas 5 bulan). Jika keadaan tidak membaik, grafik tetap statis, konsultasikan dengan dokter, apakah pertumbuhannya lambat akibat pola makan yang kurang baik, penyakit, atau gangguan hormon pertumbuhan.
- Cukupkah beratnya? Berdasarkan Growth Chart, BB ideal dengan ukuran TB tersebut adalah 9,5 kg. Berat Bebe sudah 105% dari BB ideal. Anak disebut ‘berstatus gizi baik” bila berada dalam kisaran 90-110% BB ideal. Jadi, berat badan Bebe sudah cukup.
- Cukupkah tingginya? TB rata-rata anak perempuan usia 2 tahun 1 bulan adalah 86 cm dengan batsa bawah (ukuran tinggi yang masih bisa ditolerir) 80 cm. Karena tinggi Bebe 73 cm, tergolong pendek atau tinggi badannya kurang.
Rumus menghitung Tinggi Badan (TB)
Perkiraan TB anak secara genetika. Rentang 8,5 cm kurang atau lebih dari hasil rumus tersebut masih normal.
TB anak laki-laki = (TB ibu + TB ayah + 13)
-----------------------
2
TB anak perempuan = (TB ibu + TB ayah – 13)
------------------------
2
Contoh:
TB ayah 180 cm, TB ibu 155 cm.
TB anak laki-laki kelak: 174 cm.
TB anak perempuan kelak: 161 cm.
Perkiraan TB anak secara genetika. Rentang 8,5 cm kurang atau lebih dari hasil rumus tersebut masih normal.
TB anak laki-laki = (TB ibu + TB ayah + 13)
-----------------------
2
TB anak perempuan = (TB ibu + TB ayah – 13)
------------------------
2
Contoh:
TB ayah 180 cm, TB ibu 155 cm.
TB anak laki-laki kelak: 174 cm.
TB anak perempuan kelak: 161 cm.
Gambar 2 : Growth Chart
Sumber :